billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

DKI Sepekan: Dirut Food Station Mundur, Diskon Pajak BBM, hingga Relokasi Warga Kampung Bayam

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

DKI Sepekan: Dirut Food Station Mundur, Diskon Pajak BBM, hingga Relokasi Warga Kampung Bayam
Foto: (Sumber: Petugas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) meninjau lokasi bekas kebakaran di Pasar Taman Puring, Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa (29/7/2025). Sudin Gulkarmat Jakarta Selatan mencatat sebanyak 552 kios ludes terbakar dengan taksiran kerugian sekitar Rp30 miliar. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/bar)

Pantau - Sejumlah isu penting mewarnai wilayah DKI Jakarta selama sepekan terakhir, mulai dari pengunduran diri Dirut PT Food Station, kebijakan pengendalian inflasi melalui diskon pajak BBM, hingga relokasi warga eks Kampung Bayam ke HPPO JIS.

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menerima surat pengunduran diri Karyawan Gunarso dari jabatan Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya.

Pengunduran diri tersebut dilakukan menyusul penetapan status tersangka oleh Satgas Pangan Polri terkait dugaan pelanggaran standar mutu beras premium.

Surat pengunduran diri disampaikan melalui Sekretaris Daerah DKI Jakarta dan telah ditindaklanjuti sesuai mekanisme BUMD.

Pemprov DKI Kendalikan Inflasi dan Tanggulangi Kebakaran

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan keringanan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) hingga 80 persen untuk menjaga stabilitas harga.

"Kami ingin mengontrol inflasi agar tidak naik tinggi. Pemerintah Jakarta sangat serius mengendalikan inflasi. Karena itu, kami putuskan memberikan pengurangan pajak BBM," kata pejabat Pemprov.

Badan Pusat Statistik mencatat inflasi tahunan DKI Jakarta per Juli 2025 sebesar 2,25 persen, masih berada dalam rentang pengendalian 2,5 persen ±1.

"Inflasi tahun ke tahun ini bisa menjadi sebuah 'early warning' (peringatan dini) terkait bagaimana dinamika perkembangan harga atau stabilitas inflasi," ujar pejabat terkait.

Sementara itu, kebakaran terjadi di Pasar Taman Puring, Jakarta Selatan, pada Senin (28/7) dan diduga berasal dari toko pakaian di lantai satu.

"Dari keterangan para saksi yang ada, itu berasal dari salah satu kios pakaian, jual pakaian, di lantai satu daerah tengah," jelas petugas pemadam.

Relokasi Warga dan Penataan Pedagang

Seluruh warga eks Kampung Susun Bayam akhirnya menyetujui relokasi ke Hunian Pekerja Pendukung Operasional (HPPO) JIS di kawasan Papanggo, Tanjung Priok.

"Kami warga Kampung Bayam ini menganggap Gubernur Pramono Anung sebagai ayah kami, bapak kami, dan kami warga itu anaknya," kata salah satu perwakilan warga.

Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan juga memfasilitasi relokasi pedagang Lokasi Sementara (Loksem) Barito ke pasar-pasar milik Perumda Pasar Jaya.

"Kami akan bantu semuanya, seperti kendaraan angkut dan lainnya," ujar perwakilan Pemkot Jaksel.

Penulis :
Ahmad Yusuf