Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Rano Karno Ingin Dialek Betawi Masuk Kurikulum Sekolah untuk Lestarikan Budaya Jakarta

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Rano Karno Ingin Dialek Betawi Masuk Kurikulum Sekolah untuk Lestarikan Budaya Jakarta
Foto: Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno saat menjadi nara sumber dalam acara "Jakarta Youth International Program (JIYP) - Seminar Mengenal Jakarta" di Balai Kota Jakarta (sumber: ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)

Pantau - Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno, mengusulkan agar Bahasa Indonesia dialek Betawi dimasukkan ke dalam bahan pelajaran di sekolah-sekolah yang ada di Jakarta.

Tujuan dari usulan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap kebudayaan lokal, khususnya budaya khas Jakarta.

"Suatu saat akan kami kembalikan, Bahasa Indonesia dialek Betawi ke sekolah-sekolah yang ada di Jakarta. Untuk apa? Anak-anak bisa paham (dialek Betawi)," ungkapnya.

Pernyataan tersebut disampaikan Rano Karno dalam acara "Jakarta Youth International Program (JIYP) - Seminar Mengenal Jakarta" yang digelar di Balai Kota Jakarta, pada Selasa, 5 Agustus 2025.

Ragam Dialek Betawi Dianggap Menarik untuk Diajarkan

Rano Karno menjelaskan bahwa dialek Betawi memiliki kekayaan ragam pengucapan di berbagai wilayah Jakarta.

"Karena Jakarta ini ada yang E, ada yang O. 'mau ke mane lu, mau ke mana lo,' beda-beda. Jadi, menarik kalau dipelajari," ia mencontohkan.

Menurutnya, keragaman tersebut menjadi daya tarik tersendiri dan patut dilestarikan melalui pendidikan formal.

Gagasan untuk mengangkat dialek Betawi ke dalam dunia pendidikan ini muncul setelah Rano melakukan perjalanan ke Bali.

Di pesawat yang ditumpanginya, ia mendengar pengumuman menggunakan berbagai bahasa termasuk Bahasa Bali, yang menurutnya merupakan bentuk pelestarian bahasa ibu.

"Saya senang kemarin, saya baru pulang dari Bali, kami di bandara, pesawat mau berangkat (pengumuman) pakai Bahasa Inggris, pakai Bahasa Bali, pakai Bahasa Indonesia. Itu kan salah satu usaha untuk menjaga bahasa ibu," ujarnya.

Muatan Lokal Jakarta Akan Dikembalikan ke Sekolah

Rano menyatakan bahwa upaya ini merupakan bagian dari rencana besar dirinya dan jajaran untuk mengembalikan muatan lokal ke dalam kurikulum sekolah di Jakarta.

Sebelumnya, Rano juga pernah menyuarakan wacana untuk memasukkan pencak silat ke dalam kegiatan ekstrakurikuler sekolah.

Menurutnya, baik pencak silat maupun dialek Betawi adalah warisan budaya yang khas dan penting bagi identitas Jakarta.

Ia menekankan bahwa generasi muda memiliki peran strategis dalam pelestarian budaya daerah.

"Peran pemuda di sini jelas sebagai pelestari. Kemudian sebagai inovator. Anak muda adalah diplomat budaya. Dia menjadi tokoh di tengah komunitas," tegasnya.

Penulis :
Arian Mesa