
Pantau - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dijalankan berdasarkan empat prinsip utama: pemenuhan kalori, keseimbangan gizi, kebersihan, dan keamanan pangan.
Kolonel Inf. Erin Andriyanto selaku tenaga ahli dari Badan Gizi Nasional (BGN) menegaskan bahwa MBG tidak hanya ditujukan untuk mengenyangkan perut, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat.
"Melalui MBG, kita berharap lahir generasi sehat, cerdas, dan unggul yang menjadi pondasi Generasi Emas Indonesia 2045," ungkapnya.
Sinergi Pemerintah dan Masyarakat dalam Pelaksanaan MBG
Program MBG di Serang menjadi salah satu bukti nyata adanya sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam mewujudkan pemerataan akses gizi yang sehat dan berkelanjutan.
"Makanan yang diberikan tidak sekadar membuat kenyang, tetapi juga harus memenuhi kebutuhan gizi agar tumbuh kembang generasi Indonesia lebih sehat, cerdas, dan unggul," ia menambahkan.
Anggota Komisi IX DPR RI, Tubagus Haerul Jaman, menjelaskan bahwa program ini diterapkan pemerintah untuk mengatasi permasalahan gizi yang masih menjadi tantangan besar di Indonesia.
Ia juga menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat mengenai sasaran utama program MBG, yaitu siswa sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
"Program MBG ini bertujuan agar masyarakat memahami apa itu BGN dan MBG. Intervensi gizi pada masa pertumbuhan sangat menentukan kualitas SDM, sehingga MBG diharapkan menjadi pondasi lahirnya Generasi Emas 2045," tegasnya.
Ratusan Sentra Gizi Aktif di Banten, 35 Berada di Kabupaten Serang
Hingga saat ini, Provinsi Banten telah memiliki 276 Sentra Penyediaan Pangan Gizi (SPPG) aktif yang tersebar di delapan kabupaten/kota.
Sebanyak 35 dari total SPPG tersebut berada khusus di wilayah Kabupaten Serang.
"Data ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memperluas akses masyarakat terhadap pangan bergizi," ujar Kolonel Erin Andriyanto.
- Penulis :
- Shila Glorya