
Pantau - Anggota Komisi VIII DPR RI, M. Husni, menegaskan komitmen DPR untuk terus mengawal dan mengawasi pelaksanaan program Sekolah Rakyat agar benar-benar menyasar anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Pengawasan oleh Komisi VIII dan Penegasan Data Penerima Manfaat
Dalam keterangannya, Husni menyebut bahwa Sekolah Rakyat harus menjangkau anak-anak yang berasal dari keluarga pada kelompok Desil 1 dan 2 dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
"Ini memerlukan kerja keras kita semua, bukan hanya dari pihak Kementerian Sosial, kita juga DPR RI, khususnya Komisi VIII tetap melakukan pengawasan-pengawasan. Jangan sampai anak-anak yang mestinya masuk, tetapi tidak dimasukkan," ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa Komisi VIII DPR, sebagai mitra kerja Kementerian Sosial, terus mendorong agar manfaat program ini tepat sasaran.
"Kami menekan Kementerian Sosial supaya betul-betul kita kawal," tambahnya.
Husni optimistis proses pengawasan akan berjalan efektif karena Komisi VIII terdiri dari lebih dari 40 anggota DPR dari berbagai daerah pemilihan di seluruh Indonesia.
"Kami ini kan ada 40 orang lebih anggota DPR di Komisi VIII, tentunya kita akan melihat, jangan Sekolah Rakyat yang diperuntukkan untuk masyarakat miskin dan miskin ekstrem, tiba-tiba disalahgunakan oleh orang-orang yang mampu," tegasnya.
Target Pemerintah dan Perluasan Sekolah Rakyat
Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, menyampaikan bahwa hingga saat ini telah ada 70 Sekolah Rakyat yang beroperasi di berbagai wilayah.
Pemerintah menargetkan jumlah tersebut bertambah menjadi 100 titik pada pertengahan Agustus 2025.
Selain itu, sebanyak 59 sekolah tambahan direncanakan mulai beroperasi pada bulan September 2025, sebagai bagian dari perluasan layanan pendidikan bagi keluarga kurang mampu.
Secara keseluruhan, pada tahun ajaran 2025/2026, Sekolah Rakyat ditargetkan akan beroperasi di 159 titik, menampung 620 rombongan belajar dengan total 15.370 siswa dari jenjang SD, SMP, hingga SMA.
Program ini juga akan didukung oleh 2.407 guru serta 4.442 tenaga kependidikan non-guru.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
- Editor :
- Ahmad Yusuf