
Pantau - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mempercepat penyelesaian revitalisasi Pasar Induk Banyuwangi, Jawa Timur, guna memperkuat infrastruktur perdagangan rakyat sekaligus menghadirkan ikon baru kota di sektor ekonomi dan pariwisata.
Komitmen Pemerintah Perkuat Pasar Rakyat
"Kementerian PU memiliki komitmen untuk memastikan pasar rakyat berfungsi maksimal sebagai pusat kegiatan ekonomi masyarakat," ujar Menteri PU Dody Hanggodo di Jakarta, Jumat.
Menurut Dody, desain pasar yang bersih, tertata, dan modern diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal secara langsung.
Pembangunan pasar ini merupakan bagian dari visi Astacita yang dijabarkan dalam Strategi PU 608, yang bertujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah serta menghadirkan pasar rakyat yang modern, bersih, dan nyaman.
Pasar berlokasi di pusat kota Kabupaten Banyuwangi, tepatnya di Jalan Satsuit Tubun, dan memiliki peran vital sebagai pusat distribusi bahan pokok serta perdagangan hasil pertanian, perkebunan, dan perikanan di wilayah Banyuwangi dan sekitarnya.
Pasar Induk Banyuwangi menjadi simpul penting yang menghubungkan perekonomian lokal dengan perdagangan antarwilayah.
Detail Revitalisasi dan Target Penyelesaian
Pasar ini dibangun di atas lahan 10.600 meter persegi dengan dua bangunan utama.
Pasar sisi utara memiliki dua lantai dengan 209 los dan kios, sementara pasar sisi selatan memiliki dua lantai dengan 568 kios dan los.
Total luas bangunan utama mencapai 15.872 meter persegi dengan kapasitas 777 kios dan los, terdiri dari 194 kios dan 583 los.
Pasar dirancang sebagai Bangunan Gedung Hijau (BGH) yang mengedepankan efisiensi energi, sirkulasi udara alami, dan fasilitas ramah difabel.
Tiga zona utama pasar meliputi pasar basah, pasar kering, dan area kuliner.
Lantai satu digunakan untuk zona basah yang ditempati pedagang ikan, daging, dan sayur.
Lantai dua digunakan untuk zona kering yang berisi kios pakaian, kelontong, pusat jajanan, dan kuliner UMKM lokal.
Tersedia area parkir seluas 4.733 meter persegi untuk 336 kendaraan, dilengkapi tangga darurat, jalur pejalan kaki ramah difabel, dan lanskap yang tertata.
Pembangunan bersumber dari APBN 2024–2025 sebesar Rp152 miliar untuk pekerjaan struktur, arsitektur, lanskap, serta sistem mekanikal, elektrikal, dan plumbing (MEP).
Konstruksi dikerjakan oleh PT Lince Romauli Raya sejak Oktober 2024 dan ditargetkan selesai pada akhir 2025.
Revitalisasi menghadirkan fasilitas representatif bagi pedagang dan UMKM, sekaligus menjadi penggerak ekonomi kerakyatan melalui destinasi wisata belanja yang memadukan fungsi ekonomi, nilai heritage, dan pariwisata.
Pasar yang berada di kawasan heritage Alun-Alun Blambangan ini diharapkan menjadi ruang publik yang aman, sehat, nyaman, sekaligus ikon Kabupaten Banyuwangi yang menghidupkan kembali sejarah dan budaya lokal.
Pasar Induk Banyuwangi yang dibangun sejak 1981 ini memiliki nilai sejarah penting.
Desain revitalisasi memadukan arsitektur khas Osing dengan langgam kolonial Belanda yang menjadi ciri khas bangunan lama di Banyuwangi.
- Penulis :
- Arian Mesa