Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Peringatkan Ancaman Karhutla, Kapolri Tekankan Pengawasan Ketat dan Koordinasi Lintas Sektor

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Peringatkan Ancaman Karhutla, Kapolri Tekankan Pengawasan Ketat dan Koordinasi Lintas Sektor
Foto: Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit (ketiga kiri) memberikan keterangan pers usai rapat Koordinasi Pengendalian Karhutla yang digelar di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat (sumber: Prokopim Kalbar)

Pantau - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menegaskan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang berulang, terutama di wilayah gambut yang rentan terbakar akibat ulah manusia maupun faktor alam.

"Masih ada sumber api yang muncul karena sengaja dibakar dan dari wilayah gambut yang kering sehingga bisa memicu api secara alami. Oleh karena itu, pengawasan harus terus diperketat," kata Kapolri dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Karhutla di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Jumat.

Titik api dapat muncul dari dua penyebab utama, yaitu pembakaran yang disengaja dan reaksi alami akibat kekeringan di lahan gambut.

Penguatan Posko Pemantauan dan Kearifan Lokal Terkendali

Kapolri menyoroti pentingnya keberadaan posko pemantauan di titik-titik rawan kebakaran.

Tim pemantau terdiri dari BPBD, Manggala Agni, RNI, relawan, dan pihak lain yang terus melakukan deteksi dini menggunakan teknologi pemantauan seperti hotspot dan airspot.

Kapolri menegaskan bahwa pelaksanaan kearifan lokal berupa pembakaran lahan tetap diizinkan sesuai ketentuan Undang-Undang Cipta Kerja.

Pembakaran lahan hanya boleh dilakukan jika memenuhi aturan teknis yang ketat, seperti pembuatan sekat bakar dan pengawasan ketat selama pembakaran berlangsung.

"Kearifan lokal tetap bisa dijalankan, tetapi harus ada aturan teknis yang ketat agar tidak menyebabkan kebakaran besar. Ini perlu terus disosialisasikan kepada petugas pemberi izin," katanya.

Ketersediaan Sumber Air dan Solusi Jangka Panjang

Kapolri meminta seluruh pemangku kepentingan memastikan ketersediaan sumber air di wilayah rawan karhutla, seperti embung, kanal, sungai, dan waduk, untuk pemadaman manual maupun metode water bombing.

"Pastikan bahwa di sekitar wilayah rawan kebakaran terdapat sumber air yang cukup untuk penanganan cepat," tuturnya.

Peralatan pemadam harus disesuaikan dengan karakteristik wilayah masing-masing.

Perlu koordinasi lintas sektor agar penanganan karhutla lebih efektif dan terpadu.

Sebagai solusi jangka panjang, Kapolri mendukung usulan mengalihfungsikan lahan yang terbakar setiap tahun menjadi lahan pertanian produktif guna mendukung ketahanan pangan nasional.

"Kita perlu evaluasi dan riset untuk mengatasi kebakaran berulang. Jika memungkinkan, ubah lahan gambut yang sering terbakar menjadi lahan tanaman pangan," katanya.

Kondisi Karhutla di Kalbar Mulai Membaik

Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan menyampaikan kondisi karhutla di wilayahnya membaik, dibantu turunnya hujan beberapa hari terakhir.

"Cuaca di Kalimantan Barat sudah mulai turun hujan dan sekarang api sudah padam. Masih ada 1–2 titik api, tapi tidak terlalu besar," kata Norsan.

Gubernur mengapresiasi kerja keras seluruh unsur yang terlibat, termasuk Pemprov Kalbar, Polda Kalbar, Manggala Agni, BNPB, relawan, dan masyarakat dalam memadamkan api.

"Alhamdulillah, hasilnya sangat memuaskan. Kerja sama lintas sektor berjalan baik. Terima kasih atas dukungan dari pemerintah pusat dan kunjungan Pak Kapolri serta Menteri LHK. Mudah-mudahan membawa keberkahan untuk Kalbar," katanya.

Penulis :
Arian Mesa