Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Wakil Ketua MPR: Filantropi Bisa Percepat Transisi Energi dan Pembangunan Berkelanjutan

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Wakil Ketua MPR: Filantropi Bisa Percepat Transisi Energi dan Pembangunan Berkelanjutan
Foto: (Sumber: Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno. ANTARA/HO-MPR)

Pantau - Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno menilai sektor filantropi dapat memainkan peran penting dalam mempercepat transisi energi dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Dukungan filantropi dibutuhkan dalam pendanaan, edukasi publik, dan penguatan kapasitas masyarakat, seiring target pertumbuhan ekonomi 8% yang memerlukan transformasi besar di sektor energi.

Tantangan Energi Nasional dan Potensi Terbarukan

Saat ini, 61% energi nasional masih bergantung pada bahan bakar fosil, terutama batu bara, yang dinilai tidak berkelanjutan dalam jangka panjang.

Indonesia memiliki potensi besar energi terbarukan dari matahari, angin, air, laut, dan panas bumi.

Pemerintah menyiapkan rencana penyediaan tenaga listrik hingga 2034 yang membutuhkan investasi sekitar 171 miliar dolar AS dalam 10 tahun ke depan.

Pertumbuhan ekonomi di masa depan diharapkan berbasis energi terbarukan dengan prinsip keberlanjutan (sustainability).

Peran Strategis Filantropi

Filantropi dapat berkontribusi dalam:

  • Membiayai program transisi energi, penanganan sampah, pengurangan polusi, dan peningkatan kesadaran lingkungan.
  • Mengatasi hambatan pembiayaan transisi energi.
  • Mendukung adaptasi dan mitigasi krisis iklim.
  • Mendanai inovasi dan riset melalui co-financing atau hibah.
  • Melakukan advokasi dan fasilitasi kebijakan lewat dialog, kampanye publik, penelitian, dan regulasi pro-iklim.
  • Mengembangkan kapasitas masyarakat sipil dan mendorong partisipasi publik dalam mitigasi iklim.

Implementasi bisa dilakukan dengan skema 4P (public, private, philanthropic, partnership) yang melibatkan kolaborasi semua pihak untuk memperluas akses pendanaan dan mengurangi risiko.

Dukungan Internasional

Sejumlah lembaga filantropi internasional, termasuk dari Amerika dan Eropa, telah menyatakan minat untuk mendukung program pensiun dini PLTU batu bara di Indonesia.

Eddy menegaskan, kolaborasi filantropi merupakan keniscayaan untuk memastikan hak-hak rakyat terpenuhi secara substantif.

Penulis :
Aditya Yohan