
Pantau - Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) menjajaki pendataan anak-anak pekerja migran yang layak bersekolah di Sekolah Rakyat guna memastikan mereka memperoleh akses pendidikan yang lebih baik.
Koordinasi Antar-Kementerian
"Jadi memang salah satu concern kami juga adalah anak pekerjaan migran. Di mana karena keluarga mereka, ibunya mungkin atau ayahnya mungkin merantau ke luar negeri, bekerja di luar negeri," kata Wakil Menteri P2MI Cristina Aryani.
KP2MI akan berkoordinasi intensif dengan Kementerian Sosial dan kementerian terkait lainnya untuk memetakan potensi penerimaan anak-anak pekerja migran ke Sekolah Rakyat agar manfaat program ini dirasakan lebih luas.
Data KP2MI menunjukkan permintaan tenaga kerja asal Indonesia di luar negeri mencapai 400 ribu orang per tahun, dengan sekitar 150 ribu sudah disalurkan secara aktif ke sejumlah negara tujuan.
Pendidikan untuk Memutus Rantai Kemiskinan
"Pendidikan menjadi faktor kunci untuk memutus rantai kemiskinan di keluarga pekerja migran, agar mereka mempunyai harapan, mempunyai kesempatan untuk memiliki penghidupan yang lebih baik nantinya," ujarnya.
Program Sekolah Rakyat yang digagas Presiden Prabowo Subianto dinilai sebagai langkah strategis untuk mengisi kesenjangan akses pendidikan yang belum terjangkau beasiswa atau bantuan lain.
Sekolah Rakyat dinilai memberikan lingkungan belajar kondusif dan fasilitas layak, sehingga memotivasi anak-anak dari keluarga dengan tingkat kesejahteraan terendah desil 1–2 dalam Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) untuk fokus belajar.
- Penulis :
- Aditya Yohan