billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Gempa 6,4 Magnitudo Guncang Sarmi Papua, Enam Distrik Terdampak, Kerusakan Terparah di Pantai Timur

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Gempa 6,4 Magnitudo Guncang Sarmi Papua, Enam Distrik Terdampak, Kerusakan Terparah di Pantai Timur
Foto: (Sumber: Gedung gereja di Distrik Pantai Timur, Kabupaten Sarmi, rusak akibat gempa berkekuatan 6,4 magnitudo yang terjadi Selasa sore (12/8). ANTARA/HO/Dok. BPBD Sarmi)

Pantau - Gempa bumi berkekuatan 6,4 magnitudo mengguncang Kabupaten Sarmi, Papua, pada Selasa sore, 12 Agustus 2025, dan berdampak pada enam dari 10 distrik di wilayah tersebut.

Distrik Pantai Timur Alami Kerusakan Terparah

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sarmi, Darius Nari, melaporkan bahwa enam distrik yang terdampak meliputi Distrik Sarmi, Sarmi Selatan, Sarmi Timur, Pantai Bagian Barat, Pantai Barat, dan Distrik Pantai Timur.

“Dari enam distrik, Distrik Pantai Timur lah yang hingga kini dilaporkan terdampak paling parah,” ungkap Darius.

Sejumlah bangunan mengalami kerusakan akibat gempa, di antaranya gereja, rumah warga, pagar rumah sakit, serta jembatan yang berada di Distrik Pantai Timur.

Hingga saat ini, BPBD Sarmi masih melakukan pendataan lebih lanjut guna memastikan cakupan dampak secara menyeluruh.

Belum ada laporan korban jiwa dari peristiwa gempa tersebut.

BMKG: Pusat Gempa Berada 27 Km Tenggara Sarmi

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah V Jayapura mencatat gempa terjadi pukul 17.24 WIT pada koordinat 1.90 Lintang Selatan dan 138.99 Bujur Timur.

Pusat gempa terletak 27 kilometer tenggara Sarmi dengan kedalaman 13 kilometer.

Guncangan dirasakan cukup kuat dengan intensitas IV–V MMI di Kabupaten Sarmi.

Getaran juga terpantau di sejumlah wilayah lain, seperti Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, dan Wamena di Kabupaten Jayawijaya, dengan kekuatan gempa II–III MMI.

Masyarakat melaporkan adanya gempa susulan yang terjadi pada Rabu dini hari, 13 Agustus 2025.

BPBD mengimbau warga untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pemerintah daerah serta otoritas terkait, sembari terus memantau perkembangan informasi resmi dari BMKG.

Penulis :
Aditya Yohan