
Pantau - Peringatan Hari Pramuka ke-64 yang jatuh pada 14 Agustus 2025 menjadi momentum penting untuk merevitalisasi komitmen Gerakan Pramuka dalam membangun kapabilitas serta memperkuat ketahanan bangsa Indonesia.
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka mengusung tema "Kolaborasi untuk Membangun Ketahanan Bangsa", sebagai ajakan untuk mengimplementasikan sinergi lintas elemen dalam membentuk ketahanan nasional yang adaptif terhadap dinamika zaman.
Tema ini mencerminkan urgensi kolaborasi antara generasi muda, institusi pendidikan, keluarga, serta negara dalam menghadapi tantangan global yang kian kompleks dan tidak menentu.
Jejak Sejarah Gerakan Pramuka dan Identitas Kebangsaan
Bibit gerakan Pramuka di Indonesia telah tumbuh sejak tahun 1912 melalui Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO), sebuah organisasi kepanduan yang awalnya ditujukan bagi anak-anak Belanda di Hindia Belanda.
Didorong semangat nasionalisme, para tokoh bangsa kemudian mendirikan organisasi kepanduan pribumi, salah satunya Javanesche Padvinders Organisatie (JPO) yang lahir pada tahun 1916.
K.H. Agus Salim menjadi tokoh penting yang memperkenalkan istilah "Pandu" atau "Kepanduan" sebagai bentuk deklarasi kemandirian bangsa, setelah penjajah melarang penggunaan istilah "Padvinder".
Penggunaan istilah "Pandu" menegaskan identitas kebangsaan dalam gerakan kepanduan serta memperkuat semangat kemerdekaan yang tumbuh di kalangan pemuda.
Gerakan kepanduan turut memainkan peran strategis dalam pembentukan karakter dan patriotisme generasi muda, yang terbukti aktif dalam peristiwa penting seperti Sumpah Pemuda 1928 dan Proklamasi Kemerdekaan 1945.
Pramuka sebagai Pilar Pendidikan Karakter Bangsa
Pasca-kemerdekaan, Presiden Soekarno menyadari perlunya satu wadah persatuan dalam pendidikan kepanduan.
Pada 14 Agustus 1961, melalui Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, Gerakan Pramuka resmi ditetapkan sebagai satu-satunya organisasi penyelenggara pendidikan kepanduan di Indonesia.
Sejak saat itu, tanggal 14 Agustus diperingati setiap tahun sebagai Hari Pramuka, menandai tonggak sejarah penting dalam pendidikan karakter dan penguatan nasionalisme generasi muda Indonesia.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf