
Pantau - Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) binaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Bali berhasil menembus pasar mancanegara melalui kerja sama dagang dengan pengusaha dari sejumlah negara selama pameran Karya Kreatif Indonesia 2025.
Kerja Sama Dagang Bernilai Ratusan Juta
"Keberhasilan mereka didorong transformasi ramah lingkungan dan menekan sampah dalam proses produksi," kata Kepala Perwakilan BI Bali Erwin Soeriadimadja di Denpasar, Bali, Kamis.
BI Bali mengajak 31 UMKM binaan dari Pulau Dewata untuk ikut pameran di Jakarta pada 7–10 Agustus 2025, baik secara langsung (offline) maupun daring (online).
Peserta pameran merupakan pelaku usaha berorientasi ekspor dengan produk meliputi kopi, makanan dan minuman, wastra, dan kriya.
Beberapa produk binaan seperti Madetea, Rotenbi, Litgo, Bali Honey, dan Natural Bali Kulkul menarik minat investasi luar negeri.
Madetea dan Natural Bali Kulkul menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan pembeli dari Malaysia, Jepang, dan Arab Saudi dengan nilai komitmen mencapai Rp501 juta.
Beberapa pembeli dari Filipina, India, Hong Kong, Singapura, dan Australia juga menyatakan ketertarikan terhadap produk UMKM binaan lainnya.
Penjualan Capai Miliaran Rupiah
Selama pameran, produk UMKM Bali terutama wastra dan kriya diminati karena keaslian dan sifatnya yang ramah lingkungan.
Total penjualan langsung di lokasi pameran mencapai sekitar Rp568 juta.
Penjualan pra pameran, baik langsung maupun daring di dalam dan luar negeri, mencapai sekitar Rp6,99 miliar.
Erwin menjelaskan bahwa ciri khas budaya dan etnik Bali yang menonjol serta kualitas tinggi membuat produk UMKM Bali memiliki kelas tersendiri dibanding daerah lain.
"Dukungan pengemasan produk yang lebih elegan dan berkelas juga meningkatkan kualitas produk UMKM Bali berorientasi ekspor," ujar Erwin.
UMKM binaan tersebut direncanakan kembali dilibatkan dalam pameran pemerintah.
Erwin berharap pelaku UMKM meningkatkan kualitas dan menjaga konsistensi produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar.
- Penulis :
- Shila Glorya