Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Respons Pengamat: Pidato Presiden Prabowo Tunjukkan Arah Visioner Pendidikan Nasional dan Komitmen Terbesar Sepanjang Sejarah

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Respons Pengamat: Pidato Presiden Prabowo Tunjukkan Arah Visioner Pendidikan Nasional dan Komitmen Terbesar Sepanjang Sejarah
Foto: (Sumber: Arsip-Presiden Prabowo Subianto (keempat dari kiri) bersama Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti (ketiga dari kiri) di Jakarta pada Kamis (13/3/2025) meluncurkan mekanisme baru dalam proses penyaluran Tunjangan Profesi Guru (TPG), yakni transfer langsung ke rekening guru penerima (ANTARA/HO-Biro Humas Kemensetneg))

Pantau - Pidato kenegaraan Presiden Prabowo Subianto pada 15 Agustus 2025 dinilai memberikan sinyal kuat dan visioner terhadap masa depan pendidikan di Indonesia, menurut pengamat pendidikan dan kemasyarakatan Serian Wijatno.

Presiden menyampaikan sejumlah langkah konkret dalam pengembangan sektor pendidikan, termasuk pengalokasian 20 persen APBN, kenaikan gaji guru ASN, tunjangan guru non-ASN, serta renovasi 13.800 sekolah dan 1.400 madrasah.

“Saya melihat tekad Presiden untuk mengalokasikan anggaran 20 persen APBN bagi pendidikan adalah bentuk keseriusan Presiden dalam meningkatkan dunia pendidikan termasuk dalam peningkatan kesejahteraan guru sebagai langkah fundamental,” ujar Serian.

Revitalisasi Pendidikan dan Pemerataan Akses

Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menyatakan bahwa alokasi anggaran pendidikan tahun 2026 akan mencapai Rp757,8 triliun, terbesar dalam sejarah Republik Indonesia.

“Pendidikan adalah instrumen untuk memberantas kemiskinan. Pemerintah berkomitmen memenuhi anggaran pendidikan 20 persen, yaitu sekitar Rp757,8 triliun untuk tahun 2026. Terbesar sepanjang sejarah NKRI,” tegas Presiden.

Serian menilai bahwa komitmen anggaran tersebut bukan hanya simbolik, tetapi menjadi fondasi untuk melakukan lompatan besar dalam pemerataan akses pendidikan berkualitas di seluruh wilayah Indonesia.

“Terlebih lagi, adanya program revitalisasi besar-besaran 13.800 sekolah dan 1.400 madrasah, serta distribusi 288.000 layar pintar hingga ke daerah terpencil. Menurut saya, itu merupakan lompatan besar menuju pemerataan akses pendidikan berkualitas,” tambahnya.

Sekolah Unggulan dan Penguatan Jati Diri Bangsa

Serian juga memberikan apresiasi terhadap rencana pembangunan 20 Sekolah Unggul Garuda, 80 Sekolah Unggul Garuda Transformasi, serta pendirian SMA Taruna Nusantara Terintegrasi di pelosok negeri.

“Integrasi nilai kebangsaan, kepemimpinan, dan penguasaan teknologi di sekolah-sekolah unggulan ini sangat strategis,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa kesejahteraan guru adalah fondasi dari pendidikan yang bermutu, dan penguatan pendidikan vokasi yang relevan dengan dunia kerja harus menjadi bagian integral dari strategi pembangunan SDM Indonesia.

Selain itu, Serian menyoroti pentingnya pengawasan dalam penyaluran anggaran pendidikan agar benar-benar tepat sasaran dan berdampak pada peningkatan kualitas belajar-mengajar.

“Bersama Presiden Prabowo, rakyat harus siap bekerja keras mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, adil, dan makmur yang dimulai dari pendidikan dan budaya yang kuat,” pungkasnya.

Penulis :
Aditya Yohan
Editor :
Aditya Yohan