
Pantau - Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie mendorong para dosen untuk membuka ruang lebih luas bagi mahasiswa agar terlibat dalam pelaksanaan riset.
Mahasiswa Didorong Aktif dalam Kegiatan Riset
"Paling penting sekali yakni bagaimana mahasiswa dapat berpartisipasi di dalam kegiatan riset yang dilakukan oleh dosen," kata Wamendiktisaintek Stella Christie seusai menghadiri Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PPKMB) di Universitas Negeri Malang, Jawa Timur.
Menurut Stella, riset menjadi wadah yang tepat untuk mengasah kemampuan berpikir kritis sekaligus melatih mahasiswa dalam mengambil keputusan.
Dua keterampilan tersebut, ungkapnya, sangat dibutuhkan di dunia kerja sehingga harus dipersiapkan sejak masa kuliah.
"Mahasiswa juga akan terlatih dalam mengatur waktu. Tadi saya memperlihatkan kalau secara pragmatis hal tersebut yang diinginkan oleh para pemberi pekerja, itu berdasarkan data," ujarnya.
Keterlibatan mahasiswa dalam tim riset juga diyakini dapat membantu meringankan beban kerja dosen karena adanya pembagian tugas.
Stella menekankan bahwa pola kolaborasi semacam ini diharapkan mampu menghasilkan riset yang berkualitas, bukan hanya mengejar kuantitas riset per tahun.
Pemetaan Riset dan Skema Pendanaan Baru
Stella menyinggung masih adanya 13 kampus di Indonesia yang masuk daftar hasil riset diragukan berdasarkan Research Integrity Risk Index 2024.
"Ini adalah suatu kejadian atau ekosistem yang belum optimal. Memang kami sudah memperbaiki apa sebenarnya yang diharuskan, misalnya indikator kinerja utama dari universitas atau beban kerja dosen yang membuat dosen bisa menghasilkan (riset) secara kualitas bukan kuantitas," ucap Stella.
Terkait dana riset, Kemendiktisaintek tengah berupaya menggandeng BUMN dan perusahaan swasta melalui skema co-founding.
"Jadi, dana riset seluruhnya untuk peneliti, tetapi harus 15 persen dari perusahaan dan 85 persen dari kementerian," jelas Stella.
Selain itu, Kemendiktisaintek juga melakukan pemetaan kebutuhan riset di berbagai bidang termasuk industri agar penelitian yang dilakukan selaras dengan kebutuhan nyata.
"Misalnya PLN butuh pembangkit listrik berdasarkan air, bukan air besar tetapi kecil. Kebutuhan industri itu kami petakan, lalu dilempar ke para peneliti di universitas agar mereka bisa memasukkan proposal," tutur Stella Christie.
- Penulis :
- Shila Glorya