
Pantau - Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Mohamad Hekal, memastikan bahwa pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) tetap dilanjutkan meskipun bukan menjadi fokus utama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
"Berjalan, (pembangunan IKN) tetap berjalan. Cuma mungkin enggak dengan kecepatan yang mungkin dulu digembar-gemborkan," ujarnya.
Hekal menjelaskan bahwa arah kebijakan saat ini akan lebih difokuskan pada delapan program prioritas nasional yang telah disampaikan Presiden Prabowo dalam pidato kenegaraannya.
Pembangunan IKN Tetap Didanai, Tapi Bukan Prioritas Utama
Delapan program prioritas yang menjadi fokus pemerintahan baru meliputi:
Ketahanan pangan
- Ketahanan energi
- Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
- Pendidikan bermutu
- Kesehatan berkualitas
- Penguatan ekonomi rakyat melalui Koperasi Desa Merah Putih
- Pertahanan semesta
- Percepatan investasi dan perdagangan global
Hekal menegaskan bahwa meski IKN bukan termasuk dalam daftar prioritas utama, pemerintah tetap mengalokasikan dana untuk proyek tersebut.
"Nah yang (program) lain-lain bukan dimatikan, tapi tetap didanai. Cuma kita lagi prioritaskan kepada yang delapan (program prioritas) itu dulu," ungkapnya.
Rp6,3 Triliun Dialokasikan dalam RAPBN 2026
Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2026, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp6,3 triliun untuk pembangunan IKN.
“Rp6,3 triliun untuk IKN. Kalau tidak salah ya. Nanti kalau salah saya koreksi lagi,” kata Hekal.
Berdasarkan Buku II Nota Keuangan RAPBN 2026, rincian anggaran tersebut terdiri atas:
Rp5,71 triliun untuk Program Pengembangan Kawasan Strategis
Rp553 miliar untuk Program Dukungan Manajemen
Anggaran ini menunjukkan bahwa meskipun bukan prioritas utama, pembangunan IKN tetap berjalan sebagai bagian dari proyek strategis nasional.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf