
Pantau - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersama Badan Gizi Nasional (BGN) meresmikan enam Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebagai Pilot Project Satgas Makan Bergizi Gratis (MBG) Gotong Royong yang akan melayani 24 ribu penerima manfaat.
Peresmian Enam SPPG Pilot Project
Peresmian dilakukan serentak pada 22 Agustus di Semarang, Jawa Tengah, dengan lokasi tersebar di Semarang, Bekasi, Cirebon, Bandung, Tegal, dan Depok.
Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie menyebut program MBG merupakan langkah besar pemerintah dalam mengatasi kekurangan gizi dan stunting.
"Presiden Republik Indonesia Bapak Prabowo Subianto, telah menegaskan komitmen negara dalam memperkuat kualitas sumber daya manusia melalui program ini. Sebagai mitra strategis pemerintah, Kadin Indonesia terpanggil untuk mengambil peran nyata," ungkapnya.
Kadin Indonesia membentuk Satgas MBG Gotong Royong dengan target pembangunan 1.000 SPPG secara swadaya melalui kontribusi anggota Kadin.
Anindya menambahkan, "Enam SPPG ini sepenuhnya dibangun melalui dukungan CSR anggota Kadin, khususnya Tempo Scan Group, dengan total investasi sekitar Rp20 miliar. Fasilitas ini siap melayani lebih dari 24 ribu penerima manfaat dari kalangan pelajar dan masyarakat sekitar."
Selain berfungsi sebagai pusat layanan gizi, SPPG juga dirancang menjadi model standar dan pusat pelatihan bagi anggota Kadin yang ingin berpartisipasi dalam program MBG.
Kadin turut menyiapkan buku panduan operasional dan mendirikan Yayasan Supra Merah Putih sebagai mitra khusus BGN.
Dukungan Digital dan Skema Pembiayaan
Ketua Satgas MBG Gotong Royong Kadin Indonesia, Handojo S Muljadi, menjelaskan pihaknya menyiapkan platform komunikasi digital untuk mendukung transparansi dan partisipasi anggota Kadin.
"Satgas sudah membentuk official website dan akun media sosial resmi untuk memberikan akses informasi real time kepada seluruh anggota. Platform ini juga bisa digunakan sebagai B2B platform bagi anggota Kadin yang ingin menjadi kontraktor, vendor peralatan dapur, makanan, maupun bahan baku," ujarnya.
Satgas MBG juga bekerja sama dengan Tempo Utama Finance untuk menyediakan skema pembiayaan, termasuk bagi pelaku UMKM.
"Kami menyadari tidak mudah bagi UMKM memperoleh kredit dari perbankan. Karena itu, kami menyediakan opsi pembiayaan, baik untuk pembangunan, renovasi SPPG, peralatan dapur, maupun kendaraan pengantar makanan," jelas Handojo.
Apresiasi dari Badan Gizi Nasional
Kepala BGN Dadan Hindayana mengungkapkan bahwa Semarang menjadi salah satu wilayah tercepat dalam realisasi pembangunan SPPG, dengan tersisa hanya satu unit dari total kuota 105.
Ia memberikan apresiasi terhadap Kadin Indonesia yang berhasil meresmikan enam SPPG dengan pendanaan penuh dari dana CSR.
"Ini istimewa. Dengan kontribusi 270 perusahaan saja sudah terkumpul Rp540 miliar. Dari hasil verifikasi kami, dana yang beredar di masyarakat mencapai Rp50 triliun, dan Kadin sudah memberikan sekitar 10 persennya," ungkap Dadan.
- Penulis :
- Arian Mesa








