Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Kemenko PM Gelar Uji Publik Program "Berdaya Berusaha" di Bandung, Libatkan Praktisi Kreatif

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Kemenko PM Gelar Uji Publik Program "Berdaya Berusaha" di Bandung, Libatkan Praktisi Kreatif
Foto: Situasi Uji Publik Program Berdaya Berusaha sebagai penyerapan aspirasi pelaku industri kreatif Bandung di Bandung Creative Hub, Kota Bandung (sumber: Kemenko PM)

Pantau - Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) menggelar uji publik Program "Berdaya Berusaha" dengan melibatkan CEO, komunitas, akademisi, hingga pemerintah daerah di Bandung Creative Hub, Senin (25/8/2025).

Aspirasi Pelaku Kreatif Diserap Sejak Tahap Perancangan

Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Perlindungan Pekerja Migran Kemenko PM, Leontinus Alpha Edison, menyatakan uji publik ini bertujuan menghimpun masukan, kritik, dan saran dari praktisi lapangan.

"Uji publik yang merupakan standar baru cara kerja pemerintah ini agar ada partisipasi publik yang bermakna dimulai sejak hari pertama perancangan, bukan sekadar formalitas saat dokumen sudah final. Sebagai esensi dari Pemerintahan yang Kolaboratif," ungkapnya.

Diskusi dilakukan melalui beberapa sesi breakout berdasarkan subsektor ekonomi kreatif, seperti kuliner, fesyen, kriya, dan game.

Leontinus menegaskan pentingnya mendengar suara publik dalam setiap kebijakan yang dirancang.

"DNA yang saya bawa dari sektor swasta adalah obsesi untuk mendengar suara konsumen. Di pemerintahan, ‘konsumen’ kita adalah publik," ujarnya.

Bandung Jadi Episentrum Kreativitas Nasional

Kemenko PM memilih Kota Bandung sebagai lokasi uji publik karena dianggap sebagai pusat kreativitas nasional.

"Kamí sendiri memilih Bandung karena kota ini adalah episentrum kreativitas. Masukan dari para praktisi di sini, mulai dari teman-teman di ITB, para CEO startup, hingga komunitas, akan menjadi fondasi untuk menyempurnakan program ini sebelum diluncurkan secara nasional. Program ini bukan lagi program Kemenko PM, tapi program kita semua," jelas Leontinus.

Program "Berdaya Berusaha" dirancang sebagai solusi terintegrasi dari hulu ke hilir bagi UMKM, pelaku ekonomi kreatif, dan koperasi.

Fokus intervensi program mencakup enam pilar utama, yakni akses terhadap bahan baku, optimalisasi proses produksi, kemudahan pembiayaan, strategi pemasaran, pemahaman tata niaga global, serta fasilitasi legalitas dan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).

Seluruh masukan yang diterima dalam uji publik ini akan dikaji secara mendalam untuk memperkaya substansi serta model implementasi program sebelum resmi dijalankan.

Penulis :
Arian Mesa