Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Wihaji Ajak Mahasiswa Siapkan Diri Bentuk Keluarga Tangguh Demi Sukseskan Bonus Demografi

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Wihaji Ajak Mahasiswa Siapkan Diri Bentuk Keluarga Tangguh Demi Sukseskan Bonus Demografi
Foto: (Sumber: Menteri Kependudukan Wihaji (batik) menjawab pertanyaan mahasiswa dalam sesi talkshow bertema Dari Kampus Wujudkan Keluarga Tangguh pada acara Indonesia Punya Kamu di Graha Widya Wisuda IPB University, Bogor, Selasa (26/8/2025). ANTARA/Dwi Ayu Suryandini)

Pantau - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga) sekaligus Kepala BKKBN, Wihaji, mengajak mahasiswa untuk mempersiapkan diri sejak dini dalam membentuk keluarga tangguh sebagai langkah strategis membangun generasi emas Indonesia.

Mahasiswa Diposisikan Sebagai Pilar Masa Depan Bangsa

Dalam pernyataannya di Kabupaten Bogor pada Rabu (27/8/2025), Wihaji menekankan pentingnya peran mahasiswa dalam mewujudkan sumber daya manusia unggul.

Ia menyebut masa kuliah sebagai fase krusial untuk membentuk karakter dan kapasitas diri guna menghadapi tantangan kehidupan, termasuk dalam membentuk keluarga yang kuat.

"Semua proses harus dilalui dengan sabar. Setelah lulus, ibarat emas 24 karat yang akan menjadi kebanggaan bangsa", ungkapnya.

Pernyataan itu disampaikannya saat menjadi pembicara dalam temu wicara bertema "Dari Kampus Wujudkan Keluarga Tangguh" dalam rangkaian acara Indonesia Punya Kamu yang digelar di IPB University, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (26/8/2025).

Wihaji juga menegaskan bahwa membangun keluarga tangguh merupakan langkah awal untuk menciptakan Indonesia yang kuat, sekaligus sebagai kunci mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Bonus Demografi Harus Dikelola dengan Strategis dan Kolaboratif

Wihaji memaparkan bahwa Indonesia tengah berada dalam era bonus demografi, di mana 68 persen dari total penduduk saat ini merupakan kelompok usia produktif.

Ia mengatakan bahwa kondisi ini dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi nasional apabila dikelola secara tepat.

"Kalau ini dikelola dengan baik, harapan Bapak Presiden agar pertumbuhan ekonomi bisa mencapai delapan persen, Insya Allah tercapai. Kami sudah menyiapkan Peta Jalan Pembangunan Kependudukan dengan lebih dari 24 indikator", ujarnya.

Wihaji juga menekankan pentingnya peran pemerintah daerah sebagai ujung tombak dalam mengoptimalkan bonus demografi melalui kebijakan yang berbasis data dan kebutuhan lokal.

Optimalisasi tersebut, katanya, harus dilakukan secara sinergis melalui kerja sama lintas kementerian dan lembaga terkait.

Ia menyimpulkan bahwa keberhasilan bonus demografi tidak hanya ditentukan oleh generasi muda yang produktif, tetapi juga oleh keberadaan lansia yang tangguh sebagai bagian dari struktur keluarga yang kokoh.

Penulis :
Aditya Yohan