
Pantau - Pemerintah Kota Jakarta Timur (Pemkot Jaktim) mengajak siswa sekolah dasar (SD) untuk gemar makan ikan sejak dini sebagai bagian dari upaya pencegahan stunting di wilayah tersebut.
Kampanye Gemarikan di Sekolah Dasar
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Jaktim, Fauzi, menyatakan bahwa makan ikan menjadi langkah penting menjaga kesehatan dan tumbuh kembang anak.
"Kita anggap bahwa makan ikan akan mencegah stunting. Oleh karena itu kami Pemerintah Kota Jakarta Timur mengajak siswa pentingnya membiasakan diri untuk mengkonsumsi ikan", ujarnya.
Fauzi menjelaskan bahwa kebiasaan ini dapat dimulai dari sarapan sebelum sekolah, sementara orang tua diminta lebih memperhatikan asupan gizi anak.
"Harapan kita pastinya orang tua di rumah mulai saat ini harus mulai memperhatikan asupan gizi anak, memastikan gizinya harus baik, seimbang", tambahnya.
Kampanye Gerakan Masyarakat Makan Ikan (Gemarikan) digelar di SDN 13 Lubang Buaya pada Selasa (26/8/2025), dengan melibatkan komite sekolah, kepala sekolah, guru, dan orang tua siswa.
Kegiatan ini diikuti oleh 500 siswa yang mendapatkan edukasi mengenai manfaat ikan, mencoba pangan olahan berbasis ikan, serta makan bersama di halaman sekolah.
Konsumsi Ikan dan Angka Stunting
Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jaktim, Taufik Yulianto, menyebutkan bahwa target konsumsi ikan di wilayahnya tahun 2025 adalah 48,91 kilogram per orang.
Pada 2024, konsumsi ikan di Jakarta Timur mencapai 48,19 kilogram per orang, melampaui target 47 kilogram per orang, dan berada di atas target nasional sebesar 48,65 kilogram per orang.
"Harapan kami target konsumsi ikan tahun 2025 dapat tercapai demi kesehatan dan pemenuhan gizi anak-anak di Jakarta Timur", kata Taufik.
Berdasarkan data hingga Februari 2025, tercatat 812 kasus stunting di Jakarta Timur, terdiri dari 268 anak dengan kategori sangat pendek dan 544 anak pendek.
Tiga kecamatan dengan kasus stunting tertinggi adalah Cakung (147 kasus), Kramat Jati (102), dan Matraman (100).
Disusul Cipayung (95), Ciracas (82), Duren Sawit dan Jatinegara (masing-masing 69), Pulogadung (57), Pasar Rebo (53), dan Makasar (38).
- Penulis :
- Ahmad Yusuf