
Pantau - Pemerintah Indonesia masih mengupayakan negosiasi tarif dagang dengan Amerika Serikat (AS) agar dapat rampung sebelum berakhirnya kuartal 3 tahun 2025.
Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Djatmiko Bris Witjaksono menyatakan pihaknya tengah melakukan pembahasan intensif dengan AS terkait kemungkinan perubahan tarif impor sebesar 19 persen yang berlaku sebelum 1 September 2025.
"Kita upayakan (rampung sebelum kuartal 3 berakhir)," ujarnya saat ditemui di kantornya di Jakarta, Kamis.
Djatmiko menegaskan pihaknya belum dapat memastikan kapan kepastian kesepakatan itu akan diperoleh oleh kedua negara.
"Saya enggak bisa ngomong kapannya, saya enggak bisa berandai-andai. Tapi kita harapkan, ya, pokoknya nanti sampai semua bisa disepakati dan diterima oleh dua belah pihak," ungkapnya.
Pemerintah disebut terus memastikan agar komoditas ekspor unggulan Indonesia bisa memperoleh tarif serendah mungkin dari AS.
"Ya, intinya yang menjadi andalan Indonesia intinya kita sampaikan untuk mendapatkan, dipertimbangkan untuk mendapatkan tarif yang baik, yang lebih bagus dari Amerika Serikat," kata Djatmiko.
"Dan tentunya itu didasarkan oleh alasan-alasan yang mendukung pemerintah Indonesia yang mestinya bisa dipahami oleh Amerika. Mereka butuh, kita produksi, tidak mengganggu siapa-siapa di sana," imbuhnya.
Posisi Strategis Indonesia dalam Perdagangan dengan AS
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Amerika Serikat menjadi negara penyumbang surplus neraca perdagangan terbesar Indonesia dengan nilai 9,92 miliar dolar AS pada periode Januari–Juni 2025.
Dari sisi ekspor, AS menempati urutan kedua terbesar dengan nilai 14,79 miliar dolar AS dalam periode yang sama.
Tiga komoditas utama penopang ekspor ke AS adalah mesin dan perlengkapan elektrik sebesar 2,80 miliar dolar AS, alas kaki sebesar 1,29 miliar dolar AS, serta pakaian dan aksesoris (rajutan) sebesar 1,28 miliar dolar AS.
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia pada Januari hingga Juni 2025 meningkat 20,71 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Dengan capaian tersebut, pemerintah optimistis negosiasi tarif dagang yang tengah diupayakan akan memberikan dampak positif bagi kinerja ekspor Indonesia ke pasar AS.
- Penulis :
- Arian Mesa