billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Dua Wartawan Nasional Jadi Korban Kekerasan Saat Liput Aksi Massa di Mako Brimob Kwitang

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Dua Wartawan Nasional Jadi Korban Kekerasan Saat Liput Aksi Massa di Mako Brimob Kwitang
Foto: Personel Satuan Brimob Polda Metro Jaya membubarkan massa aksi dengan menembakkan gas air mata di depan Mako Brimob Kwitang Jakarta Pusat (sumber: ANTARA/Mario Sofia Nasution)

Pantau - Dua wartawan foto media nasional, M. Adimaja dari Antara dan Yogi Pardamaen dari Tempo, menjadi korban kekerasan massa saat meliput kerusuhan di sekitar Mako Brimob Kwitang, Jakarta Pusat, Kamis malam, 28 Agustus 2025.

Kronologi Kejadian

Peristiwa bermula ketika Yogi memotret sejumlah demonstran yang merusak kamera pengawas (CCTV) di sisi timur Mako Brimob.

Melihat aksi tersebut, massa justru mengejar dan menyerang para jurnalis yang tengah bertugas.

"Akhirnya kejadian juga, kami dikejar oleh pengunjuk rasa dan dipukul hingga jatuh," ungkap Adimaja.

Dalam insiden itu, telepon genggam milik Adimaja juga raib.

"Hp saya merek Samsung hilang juga," katanya.

Adimaja dan Yogi bersama beberapa wartawan lain berusaha menyelamatkan diri dan sempat terjebak di Halte Transjakarta Pasar Senen.

"Akhirnya dengan bantuan personel TNI di lokasi untuk bisa bergeser dari Halte Transjakarta Pasar Senen ke Kantor Antara Pasar Baru pukul 01.45 WIB," jelas Adimaja.

Dalam sebuah video yang beredar, Adimaja terlihat mengalami memar di bawah mata kanan.

Saat itu ia mengenakan helm, berpakaian serba hitam, membawa kamera di leher, serta bajunya basah akibat insiden yang dialami.

Situasi Massa di Lokasi

Hingga Jumat dini hari, massa aksi yang terdiri dari pengemudi ojek online dan warga masih bertahan di sekitar Mako Brimob meski aparat berulang kali menembakkan gas air mata.

Sekitar pukul 03.00 WIB, suara letusan dan tembakan gas air mata masih terdengar, sementara titik-titik api dan asap hitam tampak di sekitar Jalan Layang Senen.

Sejumlah pengendara roda dua dan roda empat berhenti di sepanjang jalan layang untuk menyaksikan situasi yang memanas.

Kerusuhan ini dipicu insiden tewasnya seorang pengemudi ojek online yang terlindas kendaraan taktis Brimob, sehingga memicu kemarahan massa.

Sebagai bentuk pelampiasan, massa sempat membakar pos polisi di bawah Jalan Layang Senen.

Penulis :
Shila Glorya