Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

BMKG: Awan Tebal Selimuti Jakarta Sepanjang Hari Senin, Hujan Ringan Diprediksi di Selatan

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

BMKG: Awan Tebal Selimuti Jakarta Sepanjang Hari Senin, Hujan Ringan Diprediksi di Selatan
Foto: (Sumber: Awan tebal menggelayuti langit Jakarta, Senin (25/8/2025). ANTARA/Khaerul Izan.)

Pantau - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan bahwa awan tebal akan menggelayuti hampir seluruh wilayah DKI Jakarta sepanjang hari Senin, 1 September 2025.

Informasi ini disampaikan melalui akun Instagram resmi BMKG.

Prakiraan cuaca berlaku untuk enam wilayah DKI Jakarta, yakni Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, dan Kabupaten Kepulauan Seribu.

Cuaca Didominasi Awan Tebal Sejak Pagi Hingga Sore

Pada pagi hari, seluruh wilayah DKI Jakarta diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga berawan tebal.

Memasuki siang hari, langit Jakarta masih didominasi awan tebal, dengan suhu udara berkisar antara 30 hingga 31 derajat Celcius.

Kondisi ini diperkirakan tidak banyak berubah hingga sore hari.

BMKG menyebut bahwa awan tebal masih menyelimuti hampir seluruh Jakarta pada sore menjelang malam.

Namun, Jakarta Selatan menjadi satu-satunya wilayah yang diprakirakan mengalami hujan ringan pada malam hari.

BMKG menjelaskan bahwa hujan ringan memiliki curah hujan kurang dari 2,5 mm per jam, sementara hujan sedang berada pada kisaran 5 hingga 10 mm per jam.

Angin Kencang di Kepulauan Seribu, Ada Modifikasi Cuaca

Secara umum, suhu udara di Jakarta sepanjang hari Senin diperkirakan berada pada kisaran 24 hingga 32 derajat Celcius.

Kecepatan angin di wilayah daratan Jakarta berada di kisaran 5 hingga 7 kilometer per jam.

Sementara itu, Kabupaten Kepulauan Seribu diperkirakan mengalami angin dengan kecepatan lebih tinggi, yakni hingga 16 kilometer per jam.

Sebagai bagian dari upaya mitigasi, telah dilakukan modifikasi cuaca di wilayah Jakarta dengan penyemaian 7,2 ton garam selama tiga hari terakhir.

Modifikasi cuaca ini direncanakan berlangsung selama lima hari, sebagai bentuk antisipasi terhadap potensi cuaca ekstrem.

Meski demikian, BMKG menegaskan bahwa mitigasi bencana tidak hanya bertumpu pada modifikasi cuaca semata, melainkan juga memerlukan koordinasi lintas sektor.

Penulis :
Aditya Yohan
Editor :
Aditya Yohan