
Pantau - Pecalang, satuan pengamanan adat Bali, menyatakan kesiapan penuh untuk membantu TNI dan Polri dalam menjaga ketertiban serta mencegah demonstrasi anarkis di wilayah Bali, menyusul kericuhan yang terjadi pada 30 Agustus 2025.
Tolak Aksi Anarkis, Pecalang Bela Kesucian Tanah Bali
Pernyataan sikap ini disampaikan Petajuh Manggala Badung Pasikian Pecalang Bali, I Nyoman Beker, di Denpasar, Senin.
"Kami pecalang Bali siap bekerja sama dengan aparat keamanan negara, baik TNI, Polri serta seluruh komponen masyarakat dalam menjaga keamanan, ketenteraman, dan ketertiban Bali," ujarnya.
Ia menegaskan pecalang tidak rela jika ketenangan dan kesucian tanah Bali dirusak oleh aksi demonstrasi yang tidak bertanggung jawab.
Menurutnya, kericuhan dalam unjuk rasa yang terjadi di Mapolda dan DPRD Bali dipicu oleh oknum yang didatangkan dari luar Bali.
"Kami pecalang Bali akan membela Bali secara niskala sekala dari perbuatan pihak dari mana pun yang mengganggu dan menodai kesucian tanah gumi Bali," tegasnya.
Pecalang juga menyerukan bahwa menjaga tanah Bali adalah tanggung jawab bersama, mengingat pulau ini menjadi tempat hidup dan mencari kesejahteraan banyak orang.
Mereka menolak aksi demonstrasi anarkis dan menyatakan dukungan penuh kepada aparat keamanan untuk menindak tegas pelaku kericuhan sesuai hukum.
Seribu Pecalang Hadir di Gelar Agung, Siaga di Titik Strategis
Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Bali, Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet, menyampaikan bahwa sekitar seribu pecalang telah hadir dalam Gelar Agung Pecalang yang berlangsung di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar.
Sementara itu, pecalang lainnya tetap berjaga di desa adat masing-masing di seluruh kabupaten dan kota di Bali.
Ia menyebut pecalang yang dekat dengan masyarakat bertugas secara persuasif untuk mencegah terjadinya aksi anarkis.
"Pecalang tidak dibekali senjata, pendemo dari dulu tidak ada mengarah ke pecalang. Pecalang tegas dengan ucapan dan biasanya sudah dihormati," ujar Ida Penglingsir Agung.
Penempatan pecalang akan disesuaikan dengan permintaan aparat keamanan dan diperkirakan akan terus berlangsung sampai situasi di Bali kembali benar-benar kondusif.
"Hanya dalam hitungan 24 jam, pecalang siap dan semangat bisa dikumpulkan. Bali sangat bergantung pada pariwisata, oleh karena itu, sangat penting kami kumpulkan dalam mengantisipasi unjuk rasa-unjuk rasa yang mengarah ke anarkis," ungkapnya.
- Penulis :
- Aditya Yohan