Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Pemkab Barito Utara Dukung Pelatihan Warga Binaan Bapas Muara Teweh untuk Ciptakan Kemandirian

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Pemkab Barito Utara Dukung Pelatihan Warga Binaan Bapas Muara Teweh untuk Ciptakan Kemandirian
Foto: (Sumber: Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, Koperasi, dan UKM (Disnakertranskop-UKM) Barito Utara M Mastur memasang tanda peserta pelatihan warga binaan Bapas Muara Teweh, Selasa (2/9/2025). ANTARA/Dokumen Pribadi.)

Pantau - Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, menyatakan dukungan penuh terhadap Program Rehabilitasi dan Pelatihan yang dilaksanakan oleh Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Muara Teweh guna meningkatkan kemandirian dan kualitas sumber daya manusia (SDM) warga binaan.

Fokus Pelatihan Teknik Otomotif dan Rajutan, Siapkan Warga Binaan Kembali ke Masyarakat

Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, Koperasi, dan UKM (Disnakertranskop-UKM) Barito Utara, M Mastur, menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan program ini yang sejalan dengan visi pemerintah daerah dalam upaya pemberdayaan SDM secara inklusif.

Mastur menegaskan bahwa pelatihan bagi warga binaan merupakan bagian dari komitmen dinas dalam memberikan manfaat nyata, terutama bagi mereka yang tengah menjalani masa pembinaan di bawah sistem pemasyarakatan.

“Melalui pelatihan keterampilan teknik otomotif maupun rajutan, diharapkan warga binaan tidak hanya siap kembali ke masyarakat, tetapi juga mampu menciptakan peluang usaha sendiri,” ujarnya.

Kepala Bapas Muara Teweh, M Ading Saidhy, menjelaskan bahwa pelatihan berfokus pada dua bidang utama: teknik otomotif dan keterampilan rajutan.

“Kedua pelatihan tersebut dirancang untuk membekali warga binaan dengan keterampilan praktis yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja sekaligus membuka peluang usaha mandiri setelah bebas,” jelasnya.

Tekan Angka Residivis, Bangun Rasa Percaya Diri dan Kemandirian

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kalimantan Tengah, I Putu Murdiana, menyatakan bahwa program pelatihan ini merupakan strategi pembinaan terpadu yang bertujuan mengurangi angka residivisme dan meningkatkan kesiapan sosial-ekonomi warga binaan pasca pemasyarakatan.

“Dengan adanya kerja sama fasilitasi program rehabilitasi dan pelatihan ini, warga binaan diharapkan memiliki peluang nyata untuk bekerja atau merintis usaha setelah bebas. Harapan kami, angka residivis dapat ditekan dan mereka mampu hidup mandiri,” tegas Murdiana.

Selain pelatihan teknis, kegiatan ini juga mencakup penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Lokasi Kerja Sosial antara Lapas Muara Teweh dan Pemerintah Kecamatan Teweh Baru.

Dalam kesempatan yang sama, turut diluncurkan program Bimbingan Kemandirian bertajuk Griya Abhipraya, hasil kolaborasi antara Bapas Muara Teweh dan Politeknik Muara Teweh, sebagai wadah pembinaan lanjutan bagi warga binaan yang menunjukkan komitmen untuk berubah dan berkembang secara positif.

Penulis :
Ahmad Yusuf