
Pantau - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan renovasi Gedung Negara Grahadi di Surabaya segera dilakukan dengan melibatkan delapan pemangku kepentingan, termasuk sejarawan dan pakar cagar budaya.
Rapat Awal Renovasi Grahadi
"Siang ini tadi jam 13.00 ada rapat yang menyertakan delapan stakeholder. Jadi sejarawan, kemudian pakar cagar budaya itu kita libatkan untuk bisa memberikan pendapat bagaimana proses renovasi bisa sesegera mungkin kita lakukan," kata Khofifah di Surabaya, Selasa.
Rapat tersebut masih berada pada tahap awal dan belum membahas detail rencana renovasi maupun besaran anggaran.
Kementerian Pekerjaan Umum berpeluang memberikan dukungan anggaran dalam proses perbaikan tersebut.
"Informasi saya, kemungkinan dari PU Pusat, Kementerian PU, Pak Dodi (Hanggodo) menyampaikan kemungkinan akan ada support budget. Tapi ini bukan semata-mata anggaran, karena ini cagar budaya," ujarnya.
Prihatin atas Kerusakan Kayu Jati
Khofifah menyatakan keprihatinannya melihat kondisi kayu jati peninggalan era Belanda di Grahadi yang sebagian besar hangus akibat aksi perusakan.
Menurutnya, kayu dengan kualitas ratusan tahun itu sangat sulit digantikan.
"Kalau kita mencintai negeri ini saya rasa kita tidak akan merusak seperti itu. Kayu jati zaman Belanda itu tidak mudah diganti kualitasnya. Hampir semuanya hangus," katanya dengan nada sedih.
Ia menegaskan tidak yakin pelaku perusakan berasal dari Jawa Timur.
"Saya tidak meyakini yang tega merusak itu orang Jawa Timur. Saya meyakini orang Jawa Timur baik. Mereka bisa menyampaikan pendapat, bisa orasi, bisa mengkritik, tapi saya rasa tidak akan tega merusak cagar budaya," ujarnya.
Gubernur Jawa Timur itu juga mengingatkan bahwa Gedung Negara Grahadi selama ini kerap menjadi tempat masyarakat menyampaikan aspirasi secara damai, termasuk kegiatan orasi rutin setiap Kamis.
"Silakan semua menyampaikan pendapat, silakan semua orasi, silakan mengkritik, tapi jangan merusak. Sampaikan semua pendapat, pemikiran, kritik dengan damai," katanya.
Nilai Kerugian dan Klarifikasi Ruangan Rusak
Khofifah menegaskan tidak dapat menakar nilai kerugian karena yang rusak merupakan bangunan bersejarah.
"Itu bukan sekadar ruangan, itu heritage. Jadi bagaimana cara menghitung nilai sejarah?" ucapnya.
Ia juga meluruskan kabar yang beredar terkait ruangan yang rusak di Grahadi.
"Pak Wagub kantornya di Jalan Pahlawan," katanya, menegaskan bahwa ruangan yang terbakar adalah ruang penerima tamu, bukan kantor Wakil Gubernur Jawa Timur.
- Penulis :
- Shila Glorya










