
Pantau - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menanggapi isu kenaikan harga sewa kios di Blok M, Jakarta Selatan, yang menyebabkan sejumlah pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terpaksa meninggalkan lokasi.
Pramono menjelaskan bahwa pengelolaan kios selama ini merupakan hasil kerja sama antara pihak MRT Jakarta dan koperasi Blok M.
Dalam perjanjian tersebut, telah ditentukan batas atas dan bawah tarif sewa kios.
"Ternyata, tarif yang dipungut lebih dari itu. Sehingga saya sudah menegur Dirut MRT, kalau memang tidak bisa dijalankan itu kerja samanya, maka saya minta untuk dibatalkan," ungkap Pramono.
UMKM Harus Jadi Prioritas di Tengah Pertumbuhan Ekonomi Blok M
Pramono menegaskan bahwa saat ini UMKM harus diutamakan, terlebih karena kawasan Blok M sedang mengalami pertumbuhan ekonomi yang positif.
Ia meminta agar penetapan harga sewa dilakukan secara adil dan tidak memberatkan pedagang kecil.
"Jadi kalau tidak bisa ditertibkan, saya minta untuk dibatalkan, lebih baik dikelola sendiri. Karena bagi saya pribadi, untuk UMKM itu menjadi prioritas agar mereka bisa menjalankan usahanya dengan baik," tegasnya.
Isu Mencuat Setelah Keluhan Viral di Media Sosial
Isu kenaikan sewa ini mencuat ke publik setelah video keluhan pedagang viral di media sosial, salah satunya diunggah oleh akun TikTok @andremandorr.
Dalam video tersebut, Andre menyampaikan rasa kecewa karena kenaikan harga sewa terjadi tiba-tiba, hanya satu bulan setelah ia dan istrinya—yang tengah hamil—memulai usaha di kios tersebut.
"Kita tiba-tiba dapat tagihan yang nggak ngotak harganya. Kalau ditanya kenapa gue bingung. Karena gue baru banget nemuin kios yang kayak gini bentukannya, tiba-tiba tagihannya naik Rp15 juta," ujar Andre dalam videonya.
Gubernur DKI menyatakan akan menindaklanjuti permasalahan ini demi memastikan UMKM tetap mendapat tempat yang layak dan terjangkau untuk menjalankan usaha.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf