
Pantau - Menteri Agama Nasaruddin Umar membuka peringatan Hari Ulang Tahun ke-63 Wanita Islam di Jakarta dengan mengajak kaum muslimah untuk memperkuat keimanan, kepemimpinan, serta menjadi benteng utama dalam menjaga generasi muda dari dampak negatif kemajuan teknologi.
Pemerintah Siapkan Program untuk Kesejahteraan Rakyat
Acara yang mengusung tema "Penguatan Keimanan dan Kepemimpinan Muslimah untuk Indonesia Lebih Bermanfaat" turut dihadiri Staf Khusus Menteri Agama Ismail Chawidu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Wanita Islam Marfuah Musthofa, Wakil Gubernur Papua Selatan Paskalis Imadawa, serta ratusan anggota Wanita Islam.
Dalam sambutannya, Menag menyampaikan sejumlah program pemerintah yang ditujukan untuk membantu masyarakat, antara lain Sekolah Rakyat, Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Sekolah Garuda, Koperasi Merah Putih, Makan Bergizi Gratis, Bantuan Modal Usaha, dan Bantuan Non-Tunai Pemerintah.
Ia menegaskan bahwa program-program tersebut merupakan bentuk kepedulian pemerintah menjaga stabilitas ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
"Kita bisa mulai dari hal kecil, seperti saling berbagi dan saling memberdayakan sesama. Mari kita bersama-sama mendukung pemerintah dalam mewujudkan Indonesia yang lebih makmur untuk kesejahteraan bangsa," ungkapnya.
Perempuan sebagai Benteng Keluarga dan Pemimpin Masa Depan
Menag menekankan pentingnya peran perempuan, khususnya ibu, sebagai benteng utama dalam membina karakter anak di tengah derasnya arus teknologi digital.
"Kita harus awasi anak-anak kita. Jaga lisan dan perilaku mereka, terutama di dunia maya. Fitnah adalah dosa besar, dan sering kali dilakukan tanpa disadari," ujarnya.
Ia menegaskan perlunya pengawasan orang tua dalam penggunaan media sosial untuk mencegah berita bohong, ujaran kebencian, hingga perundungan siber.
Selain itu, ia mengingatkan pentingnya solidaritas sesama perempuan.
"Wanita Islam harus menjadi teladan dalam menjaga persatuan. Jangan saling menjatuhkan, justru harus saling menguatkan," tuturnya.
Menag juga mengapresiasi kiprah perempuan yang semakin menonjol dalam kepemimpinan, termasuk banyaknya rektor perempuan di lingkungan Kementerian Agama yang menunjukkan kualitas manajemen luar biasa.
"Kepemimpinan itu bukan soal gender, tapi soal kapabilitas. Dan saya melihat, banyak perempuan yang sangat cakap dalam memanajemen," katanya.
Ia berharap perempuan terus berkontribusi dalam sektor pendidikan, ekonomi, dan sosial, serta mengajak Wanita Islam bersyukur atas persatuan bangsa yang tetap terjaga.
"Kita patut bangga dan bersyukur. Di tengah kondisi yang tidak menentu saat ini, pemerintah tidak tinggal diam," pungkasnya.
- Penulis :
- Arian Mesa