Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Menteri Imipas Percepat Pembangunan Balai Latihan Kerja untuk Warga Binaan di Nusakambangan

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Menteri Imipas Percepat Pembangunan Balai Latihan Kerja untuk Warga Binaan di Nusakambangan
Foto: Menteri Imipas Agus Andrianto (kiri) berbincang dengan sejumlah pejabat di depan traktor roda empat bantuan Kementan untuk mendukung program ketahanan pangan di lembaga pemasyarakatan (Lapas) se-Nusakambangan di Balai Latihan Kerja Lapas Terbuka, Pulau Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah (sumber: ANTARA/Sumarwoto)

Pantau - Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto menegaskan komitmen mempercepat pembangunan balai latihan kerja (BLK) bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Pulau Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

BLK Jadi Program Prioritas

Saat meninjau BLK di Lapas Terbuka Nusakambangan, Agus menyampaikan bahwa pembangunan BLK menjadi bagian dari 13 program akselerasi kementerian untuk membekali WBP dengan keterampilan sebelum kembali ke masyarakat.

"Warga binaan pemasyarakatan ini belum banyak yang dilibatkan dalam proses pembimbingan. Program BLK sangat terbatas. Awalnya, data yang kami terima hanya sekitar 4.000 WBP di seluruh Indonesia yang mengikuti program ini," kata Agus.

Pembangunan BLK bermula dari temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait lahan milik negara yang belum dimanfaatkan secara optimal.

Agus melihat potensi lahan di Nusakambangan untuk dijadikan pusat pembinaan kemandirian bagi WBP.

" Kami melihat warga binaan pemasyarakatan ini belum banyak yang dilibatkan," ujar Agus menambahkan.

Sinergi untuk Ketahanan Pangan

Selain pembangunan BLK, Agus berharap ada kolaborasi antara Kementerian Imipas, Kementerian Pertanian (Kementan), dan pihak terkait untuk memanfaatkan 500 hektare lahan di Nusakambangan sebagai sentra ketahanan pangan.

Menurut Agus, program ketahanan pangan dan peningkatan keterampilan WBP akan menjadi indikator penilaian kinerja kepala lapas (kalapas) dan kepala rumah tahanan negara (karutan).

"Saya akan menjadikan program pembangunan ketahanan pangan ini juga menjadi salah satu penilaian bagi kalapas dan karutan. Apakah mereka mampu meningkatkan warga binaan pemasyarakatan yang mengikuti program BLK dan program lainnya," ucap Agus.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Yudi Sastro, mengapresiasi kontribusi Kementerian Imipas dalam mendukung program ketahanan pangan nasional.

Menurut Yudi, Kementan menyadari keberhasilan program tidak bisa dicapai sendiri tanpa dukungan kementerian dan lembaga lain.

"Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Menteri beserta jajaran dan seluruh stakeholder atas dukungannya dalam mewujudkan swasembada pangan," ujar Yudi.

Pada kesempatan itu, Kementan menyerahkan bantuan berupa empat unit traktor roda empat dan enam unit traktor roda dua untuk mendukung program ketahanan pangan di lapas se-Nusakambangan.

Penulis :
Arian Mesa