Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Banjir dan Longsor Terjang Bali, 14 Orang Meninggal dan Ratusan Mengungsi

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Banjir dan Longsor Terjang Bali, 14 Orang Meninggal dan Ratusan Mengungsi
Foto: Warga berjalan melewati lumpur pascabanjir di Pasar Kumbasari, Denpasar, Bali (sumber: ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo)

Pantau - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 14 orang meninggal dunia dan ratusan warga mengungsi akibat banjir serta tanah longsor yang melanda tujuh kabupaten dan kota di Bali.

Korban Jiwa dan Warga Hilang

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyebutkan korban meninggal terbanyak terjadi di Kota Denpasar.

"Untuk korban meninggal terbanyak tercatat di Kota Denpasar delapan jiwa, kemudian Kabupaten Gianyar tiga jiwa, Jembrana dua jiwa, dan Badung satu jiwa," ungkapnya di Jakarta, Kamis.

BNPB juga mengkonfirmasi adanya dua warga hilang yang teridentifikasi di Kota Denpasar.

Sementara itu, jumlah warga yang terpaksa mengungsi mencapai 562 orang, terdiri dari 327 warga Jembrana dan 235 warga Denpasar.

Menurut Abdul, para penyintas kini memanfaatkan posko serta sejumlah fasilitas umum seperti sekolah, balai desa, mushola, dan banjar sebagai lokasi pengungsian.

Titik Banjir, Longsor, dan Bantuan BNPB

Hasil asesmen tim reaksi cepat BPBD Bali menemukan lebih dari 120 titik banjir di wilayah Bali.

Kota Denpasar menjadi daerah dengan titik banjir terbanyak yaitu 81 titik, disusul Gianyar 14 titik, Badung 12 titik, Tabanan delapan titik, Karangasem empat titik, Jembrana empat titik, serta Klungkung di Kecamatan Dawan.

Selain itu, tanah longsor juga tercatat terjadi di 18 titik, meliputi 12 titik di Karangasem, lima titik di Gianyar, dan satu titik di Badung.

BNPB menegaskan tim gabungan masih melakukan tanggap darurat berupa pencarian korban hilang, evakuasi warga terdampak, serta pengendalian banjir dan longsor.

Untuk mendukung pelayanan pengungsian, BNPB telah menyalurkan bantuan berupa 200 lembar selimut, 200 matras, 300 paket sembako, 50 unit tenda keluarga, dua unit tenda pengungsi, satu unit perahu karet dengan mesin, dan tiga unit pompa air.

Penulis :
Arian Mesa