Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Pertamina Salurkan Bantuan Logistik untuk Pengungsi Banjir di Bali

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Pertamina Salurkan Bantuan Logistik untuk Pengungsi Banjir di Bali
Foto: Pertamina Patra Niaga menyalurkan bantuan logistik kepada pengungsi di posko pengungsian sasana tarung derajat di Denpasar, Bali (sumber: Pertamina Patra Niaga)

Pantau - Pertamina Patra Niaga menyalurkan bantuan logistik bagi pengungsi terdampak banjir di sejumlah titik di Bali yang hingga kini masih dalam masa tanggap darurat.

Bantuan Diserahkan Langsung ke BNPB

Manager Komunikasi, Relasi dan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) Pertamina Patra Niaga Wilayah Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara, Ahad Rahedi, di Denpasar pada Jumat (12/9) menyampaikan, "Kami harap ini membantu mereka untuk segera bangkit dari kondisi darurat," ungkapnya.

Bantuan logistik yang disalurkan meliputi beras, minyak, susu anak, makanan siap konsumsi, air mineral, selimut, handuk, tabung gas isi, dan paket makan siang.

Penyerahan bantuan dilakukan oleh Manager Ritel Wilayah Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara, Deny Sukendar, kepada Kepala BNPB Suharyanto.

Acara serah terima ini turut disaksikan Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta.

Selain logistik, Pertamina juga membantu melalui penyedotan air, pembersihan fasilitas umum, serta pemberian alat pemotong pohon dan alat pelindung diri.

Koordinasi dengan Pemerintah dan BPBD

Pertamina menegaskan pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta pemangku kepentingan lainnya.

Koordinasi ini dilakukan untuk memastikan bantuan dapat tersalurkan dengan cepat dan tepat sasaran.

Berdasarkan data sementara BPBD Provinsi Bali per Jumat (12/9) pukul 14.00 WITA, jumlah korban meninggal dunia akibat banjir mencapai 17 orang, sementara lima orang masih dalam pencarian.

Rincian korban meninggal yakni Denpasar 11 orang, Jembrana 2 orang, Gianyar 3 orang, dan Badung 1 orang.

Provinsi Bali kini berstatus tanggap darurat selama satu minggu sejak Rabu (10/9).

Dalam masa tanggap darurat, fokus pemerintah adalah melakukan evakuasi korban serta pemenuhan kebutuhan logistik bagi para pengungsi.

Penulis :
Shila Glorya