
Pantau - Wakil Menteri Luar Negeri Malaysia, Mohamad bin Alamin, menegaskan pentingnya konektivitas antarnegara ASEAN sebagai kunci dalam mewujudkan kawasan ini menjadi ekonomi terbesar keempat dunia.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam Simposium Konektivitas ke-16 ASEAN yang digelar di Kuala Lumpur pada Jumat, 12 September 2025.
Simposium ini mengangkat tema "Mempercepat Konektivitas Inklusif dan Berkelanjutan: Mensinergikan Sektor untuk Masa Depan yang Adil".
Tiga Pilar Konektivitas dan Visi Komunitas ASEAN 2045
Dalam paparannya, Alamin menyoroti pentingnya penguatan konektivitas pada tiga aspek utama, yaitu infrastruktur fisik, jaringan digital, dan koneksi antarmasyarakat.
Ia menegaskan bahwa konektivitas tersebut menjadi fondasi penting untuk mendukung pelaksanaan Rencana Strategis Konektivitas ASEAN, yang telah disahkan oleh para pemimpin ASEAN dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-46 pada Mei 2025.
Menurutnya, konektivitas yang terintegrasi akan mempercepat pencapaian Visi Komunitas ASEAN 2045, yang menekankan pembangunan kawasan secara inklusif dan berkelanjutan.
Dukungan untuk UMKM dan Respons Terhadap Tantangan Global
Simposium diikuti oleh 124 peserta dari berbagai kalangan, termasuk perwakilan negara anggota ASEAN, mitra wicara, sektor swasta, akademisi, dan mitra eksternal.
Fokus utama kegiatan ini adalah memastikan hasil konektivitas dapat bersifat inklusif dan berkelanjutan bagi seluruh lapisan masyarakat di kawasan.
Simposium juga memberikan perhatian pada pentingnya inovasi lokal dan dukungan terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar mampu bersaing dalam ekosistem ekonomi digital.
Topik diskusi mencakup sejumlah tantangan strategis saat ini seperti perubahan iklim, restrukturisasi rantai pasokan, kesenjangan digital, serta isu keamanan siber.
Mohamad bin Alamin menyimpulkan bahwa konektivitas yang kuat akan memperkuat fondasi ekonomi ASEAN secara menyeluruh dan berkeadilan.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf