
Pantau - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan kerusakan puluhan hektare sawah akibat tumpahan minyak PT Vale Indonesia (PTVI) di Luwu Timur, Sulawesi Selatan, tidak mengganggu target percepatan swasembada pangan.
Amran menjelaskan sawah yang bisa dimaksimalkan saat ini mencapai 7,3 juta hektare.
Pemerintah juga terus fokus mencetak sawah baru dengan target 225 ribu hektare pada tahun ini dan 300–500 ribu hektare pada tahun depan.
"Mudah-mudahan dengan doa rakyat dan petani, kita bisa segera umumkan bahwa Indonesia telah swasembada pangan. Instruksi Presiden juga ingin agar swasembada bisa dilaksanakan sesingkat-singkatnya," ujarnya usai Upacara Rapat Senat Terbuka Dies Natalis ke-69 Unhas di Makassar.
Transformasi Pertanian dan Penegakan Hukum
Amran menyebut upaya yang sedang dijalankan merupakan transformasi besar dalam membangun pertanian yang sehat dan berkeadilan.
Ia menegaskan komitmen pemerintah untuk menghadirkan ekonomi berkeadilan, termasuk menindak tegas mafia pangan.
"Satu kata, tindak tegas. Kita tidak boleh kompromi terhadap praktik curang yang merugikan petani," tegasnya.
Produksi Beras Tembus Rekor ASEAN
Upaya pemerintah meningkatkan produksi beras mulai menunjukkan hasil.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat potensi produksi beras Januari–Oktober 2025 mencapai 31,04 juta ton.
Proyeksi tersebut sejalan dengan Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) yang memperkirakan produksi beras Indonesia musim tanam 2024/2025 mencapai 34,6 juta ton, tertinggi di ASEAN, melampaui Thailand dan Vietnam.
Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) juga memprediksi produksi beras Indonesia menembus 35,6 juta ton pada tahun 2025.
Dengan capaian itu, Indonesia menempati posisi sebagai produsen beras dengan kenaikan produksi tertinggi kedua di dunia setelah Brasil pada 2025.
- Penulis :
- Arian Mesa