Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Ilmuwan China Kembangkan “Robot Penanda Nano” untuk Tingkatkan Efektivitas Imunoterapi Kanker

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Ilmuwan China Kembangkan “Robot Penanda Nano” untuk Tingkatkan Efektivitas Imunoterapi Kanker
Foto: (Sumber: Sejumlah ilmuwan dari Shenzhen Institutes of Advanced Technology (SIAT) di bawah naungan Akademi Ilmu Pengetahuan China membahas perkembangan eksperimen mereka di Shenzhen, Provinsi Guangdong, China, pada 22 Februari 2025. ANTARA/Xinhua/HO SIAT)

Pantau - Tim ilmuwan dari Pusat Keunggulan Ilmu Sel Molekuler di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan China (CAS) berhasil mengembangkan teknologi baru berbasis nanozyme rekayasa yang mampu meningkatkan efektivitas imunoterapi kanker melalui sistem penandaan sel kanker berbasis cahaya merah tua atau ultrasonografi.

Penelitian ini dipimpin oleh ilmuwan Han Shuo dan telah dipublikasikan secara daring dalam jurnal Nature pada Rabu, 10 September 2025.

Menjawab Tantangan Imunoterapi dengan Teknologi Nanozyme

Dalam imunoterapi, sel imun membutuhkan sinyal yang kuat untuk mengenali dan menghancurkan sel kanker.

Namun, sel kanker memiliki kemampuan untuk menyamarkan diri karena minimnya sinyal alami di permukaannya.

Untuk mengatasi hal ini, Han dan timnya menerapkan teknologi pelabelan proksimitas dari riset biologi kimia dalam konteks pengobatan.

Mereka mengembangkan nanozyme rekayasa yang mampu merespons cahaya merah tua atau ultrasonografi, dan menyebut teknologi ini sebagai robot penanda nano.

Robot Penanda Nano: Deteksi Akurat, Aktivasi Kekebalan

Nanozyme ini dirancang membawa antibodi atau ligan yang dapat mengenali sel kanker dan kemudian beredar melalui aliran darah.

Saat mencapai permukaan sel kanker, nanozyme menempel dan menandai sel tersebut sebagai target.

Instruksi penandaan diberikan secara eksternal melalui cahaya merah tua atau gelombang ultrasonik, memungkinkan aktivasi yang presisi tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya.

Dalam eksperimen pada tikus, tim peneliti menyuntikkan molekul BiTE khusus yang tidak hanya mengenali target, tetapi juga mengaktifkan sel T, sel utama dalam sistem imun yang berperan melawan kanker.

"Sistem penanda ini juga dapat mengaktifkan sistem kekebalan tubuh secara keseluruhan untuk membentuk memori jangka panjang, seolah-olah 'vaksin tumor' telah disuntikkan ke dalam tubuh," jelas Han.

Menuju Imunoterapi Kanker Generasi Baru

Teknologi ini menunjukkan hasil menjanjikan dalam uji coba pada model tumor tikus eksperimental serta pada sampel tumor klinis in vitro.

Tim peneliti berharap inovasi ini akan membuka jalan bagi pengembangan imunoterapi kanker generasi berikutnya yang lebih cerdas, presisi, dan efisien.

Studi ini menjadi tonggak baru dalam penggabungan teknologi molekuler, biofisika, dan kedokteran presisi untuk melawan kanker secara sistematis.

Penulis :
Ahmad Yusuf