
Pantau - Badan Saksi Nasional Partai Golkar (BSNPG) menyerukan pentingnya transformasi menyeluruh dalam sistem pemilihan umum (pemilu) di Indonesia agar demokrasi tidak hanya menjadi rutinitas lima tahunan, tetapi menjadi alat perjuangan yang sadar dan bermartabat.
Kepala BSNPG, Syahmud Basrie Ngabalin, menegaskan bahwa demokrasi harus lahir dari kesadaran dan tanggung jawab warga negara, bukan sekadar datang ke TPS lalu pulang tanpa refleksi.
"Selama ini rakyat hanya diposisikan sebagai pemilik hak suara, mereka datang, memilih, lalu pulang. Padahal, suara bukan sekedar hak, melainkan juga mandat, janji, dan titipan masa depan bangsa", ujarnya.
Dorong Budaya Politik Baru dan Demokrasi yang Bertanggung Jawab
BSNPG menekankan bahwa pemilu seharusnya membentuk budaya politik baru, di mana rakyat tidak hanya menjadi penonton, tetapi menjadi aktor utama dalam menentukan arah bangsa.
Syahmud menegaskan bahwa demokrasi adalah perjanjian antara rakyat dan wakil yang mereka pilih, sehingga proses memilih harus dilandasi kesadaran, bukan karena politik uang atau popularitas sesaat.
"Bayangkan rakyat memilih dengan hati yang sadar dan pikiran jernih. Wakil rakyat pun akan lahir dari suara tulus dan akan menjalankan amanah dengan penuh tanggung jawab", ungkapnya.
Ia menyatakan komitmen BSNPG untuk menghadirkan demokrasi yang lebih sehat dan tidak berhenti hanya pada "pesta demokrasi" semata, tetapi berkelanjutan dalam bentuk keterlibatan rakyat yang bermakna.
Golkar Sambut Gagasan BSNPG sebagai Ijtihad Politik
Wakil Ketua Umum sekaligus Ketua Tim Kajian Politik DPP Partai Golkar, Idrus Marham, menyambut baik gagasan tersebut dan menyebutnya sebagai bentuk ijtihad politik yang patut dihargai.
"Saya sangat mengapresiasi ijtihad politik yang dilakukan Kepala BSNPG. Ini sebuah upaya serius agar demokrasi kita semakin berkualitas", ujar Idrus.
Ia menyatakan bahwa Partai Golkar akan mengkaji secara mendalam gagasan ini dan menyampaikannya kepada Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, sebagai bagian dari evaluasi internal partai.
Menurut Idrus, sebagai partai besar, Golkar memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga arah demokrasi Indonesia agar tetap berpihak kepada rakyat.
"Demokrasi adalah anugerah sejarah yang harus dijaga. Golkar melalui BSNPG ingin memastikan agar politik tidak kehilangan martabatnya dan pemerintah maupun parlemen benar-benar menjadi rumah rakyat", tegasnya.
BSNPG juga menegaskan bahwa perannya bukan sekadar mengawal suara Partai Golkar dalam pemilu, tetapi juga menjadi benteng moral dalam menjaga keberlangsungan demokrasi nasional.
- Penulis :
- Aditya Yohan