
Pantau - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meninjau langsung proses normalisasi Pelabuhan Pulau Baai, Provinsi Bengkulu, pada Selasa 16 September 2025.
Peninjauan dan Percepatan Normalisasi
Dalam kunjungannya, AHY menegaskan bahwa koordinasi lintas sektor berjalan dengan baik sehingga pembukaan alur pelayaran bisa dilakukan lebih cepat.
"Saya melihat koordinasi lintas sektor berjalan optimal, sehingga pembukaan alur pelayaran di Pulau Baai dapat dilakukan lebih cepat pada 7 Juli, dari target 31 Agustus (2025)," ungkap AHY di Bengkulu.
Kunjungan tersebut merupakan bagian dari pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 12 Tahun 2025 yang menargetkan percepatan pemulihan alur pelayaran Pelabuhan Pulau Baai sekaligus pembangunan infrastruktur strategis di Pulau Enggano sebagai pulau terluar Indonesia.
AHY menekankan bahwa percepatan program tidak hanya sebatas pembangunan fisik, tetapi juga menyangkut kebutuhan masyarakat.
"Selanjutnya, akan dilakukan tahapan normalisasi garis pantai. Kami juga berterima kasih atas pekerjaan percepatan normalisasi Pulau Baai terutama dari Pelindo yang berkontribusi besar dalam upaya normalisasi alur ini," ujarnya.
Capaian dan Dukungan Pelindo
Sejak Inpres diterbitkan, sejumlah capaian penting telah terealisasi.
Alur pelayaran dapat kembali digunakan sejak 7 Juli 2025, dengan tercatat sedikitnya 400 gerakan kapal berbagai muatan keluar masuk Pelabuhan Pulau Baai.
Hingga kini, 45 kapal BBM, 18 kapal Roro, 28 kapal perintis trayek Pulau Enggano, serta 309 kapal niaga umum telah beroperasi di pelabuhan tersebut.
Pada 16 September 2025, pelayanan kapal pengangkut BBM resmi dilakukan, dengan rata-rata delapan kapal melintasi alur pelayaran Pulau Baai setiap hari.
Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Arif Suhartono memastikan pihaknya mendukung penuh mandat Inpres.
"Seluruh proses normalisasi, terus kami koordinasikan dengan kementerian dan lembaga terkait agar seluruh tahapan, baik tahap pembukaan alur pelayaran, maupun lanjutan normalisasi garis pantai, berjalan sesuai rencana," kata Arif.
Ia menambahkan, normalisasi alur Pulau Baai memiliki arti strategis karena mendukung rantai pasok logistik nasional, bukan hanya untuk Bengkulu.
Dengan kedalaman alur yang memadai, kapal besar kini dapat masuk lebih lancar sehingga mendukung kebutuhan logistik masyarakat.
"Kami berterima kasih atas dukungan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, KSOP, Asosiasi terkait dan tentunya masyarakat Bengkulu. Dengan kolaborasi yang kuat, kami optimis proses normalisasi alur dapat berjalan lebih optimal," ujar Arif.
- Penulis :
- Shila Glorya