
Pantau - Polda Metro Jaya mengungkap motif penculikan yang berujung pada kematian Kepala Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank di Jakarta Pusat berinisial MIP (37).
Para tersangka diketahui berniat memindahkan uang dari rekening pasif atau dormant account ke rekening lain yang sudah mereka siapkan.
Motif dan Rencana Para Pelaku
"Motif dari mereka yaitu para pelaku atau tersangka berencana untuk melakukan pemindahan uang dari rekening 'dormant' (pasif) ke rekening yang telah dipersiapkan," ungkap pihak kepolisian.
Salah satu tersangka berinisial C alias Ken disebut memiliki data sejumlah rekening pasif di beberapa bank.
Tersangka C kemudian menghubungi tersangka bernama Dwi Hartono (DH) untuk menyiasati cara pemindahan dana tersebut.
C juga telah menyiapkan tim IT yang bertugas mengurus teknis pemindahan uang.
Namun, pemindahan dana dari rekening pasif membutuhkan otoritas pejabat bank setingkat Kepala Cabang Pembantu.
"Sehingga pelaku atas nama C, mengajak DH untuk mencari kepala cabang atau cabang pembantu yang bisa diajak bekerja sama dalam rangka pemindahan uang tersebut dari rekening pasif ke rekening yang sudah disiapkan atau rekening penampungan," jelas polisi.
Hingga kini, Polda Metro Jaya belum merinci jumlah dana yang hendak dipindahkan para tersangka.
Kronologi Penculikan hingga Penemuan Korban
Polisi menyebut sebanyak 15 orang telah ditangkap terkait kasus penculikan dan pembunuhan MIP.
Selain itu, seorang oknum TNI berinisial Kopda FH juga diamankan oleh Polisi Militer Kodam Jaya (Pomdam Jaya).
MIP sebelumnya diculik di area parkiran Supermarket Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada Rabu (20/8).
Sehari kemudian, Kamis (21/8), korban ditemukan tewas di semak-semak wilayah Serang Baru, Kabupaten Bekasi.
Saat ditemukan, kondisi korban mengenaskan dengan wajah, kaki, dan tangan terlilit lakban hitam.
- Penulis :
- Shila Glorya