
Pantau - Palang Merah Indonesia (PMI) menegaskan komitmen hadir di lokasi bencana maksimal enam jam setelah kejadian, sebagai wujud kecepatan dan dedikasi relawan dalam penyelamatan warga terdampak.
Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla (JK), menyampaikan hal tersebut dalam Apel Peringatan HUT ke-80 PMI yang digelar di Waduk Brigif, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (17/9/2025).
“Prinsip ‘enam jam sampai’ adalah bentuk pengabdian nyata PMI. Masyarakat membutuhkan PMI bukan besok, tapi secepat mungkin setelah bencana terjadi,” ujar JK.
Penanganan Bencana dan Pemulihan Lingkungan Jadi Fokus
PMI tidak hanya fokus pada penanganan darurat, tetapi juga berkomitmen pada upaya pemulihan pascabencana, khususnya dalam memperbaiki lingkungan yang rusak.
JK mencontohkan bencana banjir bandang di Bali yang terjadi akibat kerusakan lingkungan dan minimnya tutupan vegetasi.
Sebagai respons, PMI akan melakukan penanaman pohon secara besar-besaran di berbagai wilayah rawan bencana untuk mencegah kejadian serupa terulang.
HUT ke-80 PMI Diwarnai Aksi Sosial Serentak di 497 Markas
Sekretaris Jenderal PMI Pusat, AM Fachir, menyatakan bahwa peringatan HUT ke-80 PMI digelar secara serentak di 497 markas PMI se-Indonesia sebagai momentum untuk memperkuat semangat kemanusiaan.
Dengan mengusung tema #TebarkanKebaikan, PMI mengajak masyarakat untuk saling menolong dan peduli terhadap sesama demi memperkuat persatuan bangsa.
Peringatan nasional diisi dengan berbagai kegiatan sosial, antara lain:
- Pemeriksaan kesehatan gratis untuk 500 orang
- Edukasi perilaku hidup bersih dan sehat bagi siswa
- Sosialisasi pertolongan pertama
- Penanaman 800 bibit pohon buah produktif
- Penebaran 500 benih ikan air tawar di kawasan waduk
PMI Tetap Fokus pada Tiga Tugas Utama
PMI menegaskan akan terus konsisten menjalankan tiga tugas pokoknya, yakni:
Menyediakan kebutuhan darah nasional
Menangani bencana secara cepat dan terkoordinasi
Memberikan layanan kesehatan dan sosial bagi masyarakat
JK menambahkan bahwa semangat kemanusiaan harus terus dijaga agar PMI tetap menjadi garda terdepan dalam penanganan krisis, baik bencana alam, kesehatan, maupun sosial.
- Penulis :
- Aditya Yohan








