Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Kemdiktisaintek Danai 794 Proposal Riset Lewat Program Hiliriset 2025 Senilai Rp177 Miliar

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Kemdiktisaintek Danai 794 Proposal Riset Lewat Program Hiliriset 2025 Senilai Rp177 Miliar
Foto: (Sumber: Penandatanganan Kontrak Pendanaan Hilirisasi Riset Prioritas (Hiliriset) 2025 di Kantor Kemdiktisaintek RI, Jakarta, Rabu (17/9/2025). ANTARA/HO-Kemdiktisaintek RI)

Pantau - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) mendanai 794 proposal riset melalui Program Hilirisasi Riset Prioritas (Hiliriset) 2025 dengan total nilai mencapai Rp177 miliar.

Pendanaan ini bertujuan membangun ekosistem inovasi terintegrasi melalui kolaborasi antara pemerintah, perguruan tinggi, dan industri, agar hasil riset berdampak nyata bagi masyarakat.

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto, menyatakan bahwa program ini sejalan dengan agenda strategis dalam Astacita Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia untuk memperkuat hilirisasi dan industrialisasi.

Dorong Komersialisasi dan Dampak Sosial

Menurut Brian, banyak inovasi terhenti di meja laboratorium karena tidak menemukan jalannya ke pasar.

"Banyak inovasi berhenti di meja laboratorium karena tidak menemukan jalannya ke pasar. Dalam proses hilirisasi hasil riset, kita perlu aktivitas kolaboratif yang melibatkan para ahli lintas keilmuan," ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa Hiliriset menjadi jembatan yang menghubungkan hasil penelitian dengan kebutuhan masyarakat dan industri.

"Di sinilah peran penting program Hiliriset, yakni sebagai jembatan yang menghubungkan hasil penelitian dengan kebutuhan masyarakat dan industri," tambahnya.

Program ini diharapkan dapat mendorong komersialisasi produk inovatif dan menciptakan solusi bagi permasalahan nyata di masyarakat.

Sinergi Peneliti dan Industri

Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan (Dirjen Risbang) Kemdiktisaintek, Fauzan Adziman, menekankan pentingnya hilirisasi agar hasil riset dari perguruan tinggi dapat dimanfaatkan oleh industri.

"Kita mencoba membangun ekosistem riset dari yang paling dasar: ekosistem perguruan tinggi. Tujuan akhirnya adalah untuk dapat menyelesaikan masalah yang dialami oleh masyarakat," ujarnya.

Ia juga menyebut bahwa program ini mendorong terjadinya transfer teknologi dan sinergi antara peneliti dengan mitra industri.

Melalui Hiliriset 2025, diharapkan produk hasil riset tidak hanya berhenti di laboratorium, tetapi juga dikembangkan bersama industri hingga siap dipasarkan.

Program ini melibatkan 79 Perguruan Tinggi Negeri (PTN), 72 Perguruan Tinggi Swasta (PTS), serta 420 mitra industri.

Fokus utama riset mencakup sektor strategis seperti elektronik dan digital, makanan dan minuman, serta agrikultur berbasis komoditas perkebunan.

Hiliriset 2025 merupakan bagian dari komitmen bersama mempercepat transformasi inovasi menuju target Indonesia Emas 2045.

Penulis :
Ahmad Yusuf