Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Aktivis Hizbullah Tewas dalam Serangan Drone Israel di Lebanon Selatan, Gencatan Senjata Kembali Dilanggar

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Aktivis Hizbullah Tewas dalam Serangan Drone Israel di Lebanon Selatan, Gencatan Senjata Kembali Dilanggar
Foto: (Sumber: Foto yang diambil pada 20 September 2025 ini menunjukkan sebuah mobil yang hancur akibat serangan udara Israel di jalan Khardali-Marjayoun di sektor timur wilayah perbatasan selatan Lebanon. Seorang aktivis Hizbullah tewas dalam serangan udara Israel terhadap sebuah mobil warga sipil di Lebanon selatan, Sabtu. ANTARA/Xinhua/Taher Abu Hamdan)

Pantau - Seorang aktivis Hizbullah bernama Hassan Shahrour dilaporkan tewas dalam serangan udara yang dilancarkan oleh Israel terhadap sebuah mobil sipil di wilayah Lebanon selatan, Sabtu, 20 September 2025.

Informasi ini dikonfirmasi oleh sejumlah pejabat Lebanon dan sumber keamanan setempat.

Menurut laporan National News Agency (NNA), serangan dilakukan oleh drone Israel yang menargetkan kendaraan sipil di jalan Khardali–Marjayoun, yang berada di sektor timur wilayah perbatasan selatan Lebanon.

Korban tewas diketahui berasal dari Desa Kafr Kila, wilayah yang dikenal sebagai basis dukungan Hizbullah di perbatasan selatan.

Gencatan Senjata Dilanggar, Ketegangan Kembali Memanas

Sumber intelijen militer Lebanon mengungkapkan kepada kantor berita Xinhua bahwa korban yang menjadi target adalah seorang aktivis Hizbullah, yang diduga telah dipantau oleh militer Israel.

Serangan ini terjadi meskipun gencatan senjata antara Hizbullah dan Israel secara resmi telah diberlakukan sejak 27 November 2024, hasil mediasi dari Amerika Serikat dan Prancis.

Gencatan senjata tersebut dirancang untuk menghentikan rentetan bentrokan di perbatasan yang dipicu oleh konflik besar di Jalur Gaza tahun lalu.

Namun demikian, militer Israel diketahui masih melakukan serangan terbatas ke wilayah Lebanon dengan dalih menyingkirkan “ancaman aktif” dari Hizbullah.

Israel juga tetap mempertahankan kehadiran militernya di lima posisi strategis di sepanjang perbatasan, yang terus menjadi sumber ketegangan antara kedua pihak.

Serangan terbaru ini dikhawatirkan dapat memicu eskalasi baru dan mengancam stabilitas gencatan senjata yang telah berlangsung hampir satu tahun.

Penulis :
Ahmad Yusuf