
Pantau - Satu unit helikopter jenis AS365-N3 (PK-KIO) milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang bertugas melakukan patroli memantau kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau resmi ditarik kembali ke Jakarta karena kontrak telah berakhir.
Penarikan Helikopter Patroli
Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Riau, Jim Gafur, mengatakan penarikan dilakukan seiring kondisi cuaca di Riau yang sudah memasuki musim hujan dengan intensitas tinggi sehingga wilayah tersebut nihil karhutla.
"Sudah, hari ini sudah ditarik ke Jakarta. Dari laporan Riau sudah sepuluh hari terakhir nihil karhutla. Intensitas hujan tinggi merata di berbagai daerah di Riau," ungkapnya.
Meski demikian, masih ada dua helikopter patroli yang siaga di Riau, yakni Bell 505 (PK-WSA) milik BNPB dan Bell 412 SP (PK-DAS) milik Kementerian Kehutanan.
Kedua helikopter tersebut tetap diterbangkan sesuai kebutuhan untuk memantau kondisi karhutla.
Helikopter Water Bombing Masih Siaga
Selain helikopter patroli, terdapat tujuh helikopter lainnya yang difungsikan untuk kegiatan water bombing dan masih disiagakan di Riau.
Helikopter tersebut meliputi Sikorsky UH-60A (N61AA), Sikorsky UH-60A (N260UH), Mi-8AMT (RA-22747), Mi-8AMT (RA-22729), Mi-8AMT (RA-22834), Kamov KA-32C (RA-31021), dan Superpuma AS332L2 (P2-MHL).
Mengenai kemungkinan penarikan helikopter water bombing, Jim menyebut keputusan sepenuhnya berada di tangan pemerintah pusat.
"Kalau ini (Heli WB) belum ada dapat laporan akan ditarik. Tapi semua kebijakan ada di pusat," jelasnya.
- Penulis :
- Shila Glorya