
Pantau - Menteri Kehutanan Republik Indonesia, Raja Juli Antoni, meresmikan fasilitas Rehabilitasi Owa dan Pusat Suaka Owa (Owa Sanctuary Center) di Dusun Pararawen, Kecamatan Teweh Tengah, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah.
Fasilitas konservasi ini dikelola oleh Yayasan Kalaweit Indonesia dan menjadi pusat upaya pelestarian spesies owa yang terancam punah.
"Perlindungan owa dan hutan adalah tanggung jawab kita bersama. Kami akan terus mendukung penuh upaya pelestarian lingkungan dan pengelolaan hutan yang berkelanjutan di Barito Utara," ujar Raja Juli Antoni.
Sinergi Pemerintah dan Masyarakat untuk Konservasi
Kunjungan ini merupakan bagian dari agenda kerja Menteri Kehutanan untuk menegaskan komitmen pemerintah dalam perlindungan spesies langka serta pengelolaan hutan berkelanjutan.
Selama kunjungan, Menhut berdialog dengan berbagai pihak, di antaranya Wakil Bupati Barito Utara Felix Sonadie Y Tingan, Sekretaris Daerah, dan tim konservasi dari Yayasan Kalaweit Indonesia.
Diskusi berfokus pada strategi perlindungan owa dan peningkatan kesadaran masyarakat lokal akan pentingnya konservasi lingkungan hidup.
Ketua Yayasan Kalaweit Indonesia, Chanee Kalaweit, menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan dari pemerintah pusat.
" Kami berkomitmen untuk terus bekerja sama erat dengan pemerintah dan masyarakat setempat untuk melindungi dan melestarikan owa beserta habitat alaminya," ungkapnya.
Wakil Bupati Felix juga menyambut baik kunjungan tersebut.
" Barito Utara memiliki kekayaan alam yang luar biasa, termasuk satwa owa yang merupakan spesies terancam. Kami akan terus bersinergi dengan pemerintah pusat dan organisasi lingkungan untuk menjaga dan melestarikan kekayaan alam kita," ujarnya.
Penandatanganan Prasasti dan Peninjauan Lapangan
Puncak kegiatan dalam kunjungan ini adalah penandatanganan prasasti oleh Menteri Kehutanan sebagai tanda peresmian Pusat Suaka Owa.
Penandatanganan ini menjadi simbol bahwa Barito Utara kini resmi menjadi salah satu pusat konservasi satwa primata owa di Indonesia.
Menhut juga memimpin kegiatan tracking untuk meninjau langsung kandang-kandang rehabilitasi dan fasilitas konservasi yang tersedia.
Selain itu, Menhut turut berinteraksi dengan tim konservasi dari Yayasan Kalaweit Indonesia untuk mendapatkan gambaran langsung mengenai kegiatan dan tantangan pelestarian owa di lapangan.
Kunjungan ini diharapkan menjadi momentum penting dalam meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya perlindungan lingkungan dan pelestarian hutan yang berkelanjutan, khususnya di Barito Utara.
- Penulis :
- Aditya Yohan







