Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

24 Gunung Api di Indonesia Berstatus di Atas Normal, Satu Berada di Level Awas

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

24 Gunung Api di Indonesia Berstatus di Atas Normal, Satu Berada di Level Awas
Foto: (Sumber: Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid dalam konferensi pers "Update Status Gunung Api Indonesia" daring yang diikuti di Jakarta, Selasa (23/9/2025). ANTARA/M Riezko Bima Elko Prasetyo)

Pantau - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan bahwa terdapat 24 gunung api di Indonesia yang saat ini berstatus di atas normal, dengan satu di antaranya berada pada level awas.

Informasi ini disampaikan oleh Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, dalam konferensi pers daring yang diikuti dari Jakarta pada Selasa, 23 September 2025.

Gunung Lewotobi Laki-Laki Berstatus Awas, Merapi Masih Siaga

Gunung yang berstatus awas adalah Gunung Lewotobi Laki-Laki yang terletak di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Selain itu, tiga gunung api lainnya berada pada level siaga, yaitu:

  • Gunung Lokon di Sulawesi Utara
  • Gunung Ile Lewotolok di NTT
  • Gunung Merapi yang terletak di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah

Sebanyak 20 gunung api lainnya saat ini berstatus waspada, sementara 45 gunung api lainnya berada dalam kondisi normal.

"Data ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana gunung api," ujar Wafid.

Indonesia Miliki 127 Gunung Api Aktif, Sebagian Dipantau Real-Time

Indonesia memiliki total 127 gunung api aktif, dengan 69 di antaranya dipantau secara real-time oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Catatan sejarah menunjukkan bahwa sebelum tahun 1980, letusan gunung api telah menyebabkan sekitar 200.000 jiwa meninggal dunia di Indonesia.

Setelah tahun 1980, tercatat 450 orang meninggal dunia dan sekitar 750.000 orang harus mengungsi akibat aktivitas erupsi gunung api.

Wafid menekankan pentingnya kesiapsiagaan dan edukasi kepada masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan rawan bencana untuk menghadapi potensi erupsi.

Penulis :
Aditya Yohan