Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

SPPG Tanah Sareal Catat Nol Kesalahan dalam 9 Bulan, Jaga Kualitas Program Makan Bergizi Gratis

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

SPPG Tanah Sareal Catat Nol Kesalahan dalam 9 Bulan, Jaga Kualitas Program Makan Bergizi Gratis
Foto: (Sumber: Petugas dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat, mempersiapkan menu Makan Bergizi Gratis (MBG). ANTARA/HO-Badan Komunikasi Pemerintah/am.)

Pantau - Sentra Penyediaan Program Gizi (SPPG) Tanah Sareal berhasil mempertahankan status zero accident atau nol kesalahan dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) selama hampir sembilan bulan sejak beroperasi penuh pada 6 Januari 2025.

Keberhasilan ini didukung oleh tata kelola yang baik dan sistematis untuk memastikan pelayanan maksimal kepada ribuan penerima manfaat setiap harinya.

"Intinya, kami mengawasi mulai dari proses bahan makanan masuk sampai makanan disajikan," ujar Ahli Gizi SPPG Tanah Sareal, Countessha Nicola (Tessa).

Proses Ketat Sejak Bahan Masuk Hingga Distribusi

SPPG Tanah Sareal mulai melayani kebutuhan gizi masyarakat setelah menjalani masa persiapan selama tiga bulan sejak November 2024.

Sebelum bahan makanan masuk ke dapur, tim terlebih dahulu melakukan kontrol kualitas. Bahan yang tidak sesuai standar langsung dipisahkan.

Penyimpanan juga diatur secara ketat. Bahan kering dan bahan basah disimpan terpisah, dan bahan basah seperti daging dan bumbu disimpan dalam suhu dingin yang sesuai.

"Daging kami simpan di bawah -15 derajat Celcius," jelas Tessa.

Proses memasak dimulai pukul 01.00 WIB untuk menu dengan waktu olah yang lama seperti daging. Sementara itu, menu yang lebih sederhana dimasak mulai pukul 02.00 WIB.

Untuk proses pemorsian dan pengemasan, SPPG memulainya pukul 05.00 WIB setelah makanan didinginkan terlebih dahulu.

"Pendinginan makanan sebelum pengemasan penting agar makanan tidak cepat basi. Karena ada penguapan air, kemudian akan menjadikan makanan tersebut rentan basi," terang Tessa.

Distribusi Tepat Waktu dan Sistem Shift

Setelah dikemas, makanan didistribusikan ke sekolah-sekolah dan harus sudah tiba pada pukul 07.00 WIB untuk siswa PAUD, TK, dan SD.

SPPG Tanah Sareal melibatkan 46 pekerja yang dibagi dalam sistem shift untuk menjaga efisiensi dan ketepatan waktu.

Gelombang kedua proses memasak dimulai pukul 07.00 WIB, disusul pemorsian dan pengemasan pada pukul 09.00 WIB, lalu distribusi ke SMP, SMA, dan sederajat pukul 11.00 WIB.

"Untuk makanan, golden time pada saat disajikan itu baiknya dalam waktu kurang dari empat jam. Apabila lebih dari itu, sebenarnya makanan rentan basi," kata Tessa.

Capaian zero accident ini menjadi bukti nyata bahwa penyelenggaraan program makan bergizi gratis dapat dilakukan secara aman, higienis, dan terstruktur dengan standar tinggi.

Penulis :
Ahmad Yusuf