
Pantau - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendorong revitalisasi Lembaga Pendidikan Perkoperasian (Lapenkop) sebagai upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) pengelola koperasi di Jawa Timur.
Revitalisasi Lapenkop dan Penguatan SDM
Khofifah mengatakan perlunya peningkatan keterampilan manajerial agar pengelola koperasi memiliki kualitas dan kredibilitas tinggi.
" Kami mendiskusikan dengan Pak Menteri dan Ketum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) bahwa kita perlu melakukan revitalisasi Lapenkop menjadi tempat-tempat pelatihan pengelola koperasi untuk menyiapkan SDM-SDM yang akan mengawaki semua koperasi termasuk didalamnya adalah Koperasi Merah Putih (KMP), baik koperasi desa maupun kelurahan merah putih," ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa revitalisasi Lapenkop menjadi salah satu solusi untuk memperkuat pengelolaan koperasi di Jawa Timur.
Selain itu, Khofifah menambahkan bahwa koperasi harus bertransformasi menghadapi tantangan masa depan dengan sistem yang terbuka, adaptif, kreatif, dan inovatif.
Dukungan Regulasi dan Akses Permodalan
Gubernur Khofifah juga menekankan pentingnya penerbitan petunjuk teknis (juknis) dalam operasionalisasi KMP agar distribusi logistik berjalan lancar.
" Kami juga mendiskusikan juknis untuk bisa mendistribusikan anggaran dari pemerintah terutama Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) untuk KMP, mudah-mudahan bisa segera disalurkan sehingga suplai logistik ke masing-masing koperasi itu bisa disegerakan," ujarnya.
Menurutnya, kebutuhan modal awal sangat penting karena tidak semua pemasok menyediakan sistem konsinyasi.
" Misalnya Bulog mintanya tunai dan langsung, bukan konsinyasi jadi memang harus ada modal awal sesuai kebutuhan," tegasnya.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur berkomitmen mendukung pengembangan koperasi melalui fasilitasi perizinan, akses permodalan, pelatihan, dan pendampingan pemasaran produk.
Khofifah menyebut, Dekopinwil bersama Pemprov Jatim akan terus mendorong transformasi koperasi menuju manajemen yang profesional, adaptif, inovatif, berbasis digital, serta menerapkan prinsip Good Corporate Governance (GCG).
Kontribusi dan Data Koperasi di Jawa Timur
Khofifah menjelaskan koperasi bukan hanya lembaga ekonomi, tetapi juga wadah pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.
" Banyak koperasi di Jawa Timur telah menunjukkan kiprah luar biasa mulai sektor pertanian, perikanan, UMKM, hingga jasa keuangan. Tak hanya itu, koperasi juga berhasil membuka lapangan kerja, meningkatkan pendapatan anggota, dan menggerakkan roda perekonomian lokal," jelasnya.
Berdasarkan data hingga 31 Agustus 2025, terdapat 29.648 koperasi aktif di Jawa Timur.
Jumlah itu terdiri dari 416 koperasi binaan nasional, 1.119 koperasi binaan provinsi, dan 28.113 koperasi binaan kabupaten/kota, termasuk 8.494 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP).
Dari jumlah tersebut, 175 KDKMP sudah beroperasi dan 166 masih memiliki gerai sembako setelah diresmikan Presiden pada 21 Juli 2025.
" Ini membutuhkan penguatan agar koperasi dapat terus berkembang. Penguatan ini tidak hanya dari segi kuantitas, tetapi juga kualitas, baik kualitas SDM, kualitas usaha, maupun kualitas produk yang dihasilkan," ungkap Khofifah.
Ia menilai Musyawarah Wilayah Dekopinwil Jawa Timur menjadi momentum strategis untuk konsolidasi koperasi dan kaderisasi di jajaran Dekopinwil Jawa Timur.
- Penulis :
- Leon Weldrick