
Pantau - Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) terus menunjukkan komitmennya mendukung program swasembada pangan nasional yang menjadi bagian dari 8 misi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, melalui berbagai program strategis di sektor pertanian, perikanan, dan peternakan.
Sejak Desember 2024, Polda Kalsel mencanangkan penanaman jagung di lahan seluas 120 hektare sebagai bagian dari gerakan nasional penanaman jagung satu juta hektare bersama Kementerian Pertanian.
Lokasi proyek berada di Jalan Gubernur Syarkawi Km 5, Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, yang semula merupakan lahan tidur dengan tingkat keasaman tinggi dan tidak tergolong lahan pertanian subur.
Dari Lahan Tidur ke Sentra Produksi Jagung
Untuk mengolah lahan tersebut, diperlukan pembuatan akses jalan, kanal pengairan, dan perbaikan kualitas tanah.
Universitas Lambung Mangkurat (ULM) dilibatkan sebagai tim ahli, dengan dukungan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalsel serta swasta yang menyediakan peralatan seperti mesin panen, pemungut biji, dan pengering jagung.
Masalah utama lahan adalah tingkat keasaman di bawah pH 5, sementara jagung membutuhkan pH minimal 5,5 untuk tumbuh optimal. Penetralan tanah pun menjadi bagian penting dari proyek ini.
Kapolda Kalsel Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan membentuk Satgas Pangan untuk menyukseskan program ini, dengan target ambisius:
- Panen tiga kali setahun
- Total produksi 6.000 ton jagung per tahun
Produksi ini diharapkan membantu memenuhi kebutuhan jagung Perum Bulog Kanwil Kalsel yang mencapai 9.500 ton per tahun.
Capaian panen hingga kuartal III 2025:
- Kuartal I: 275,5 ton
- Kuartal II: 768,56 ton
- Kuartal III: 700 ton
- Proyeksi Kuartal IV: 3.100 ton
Kapolda menambahkan, saat ini terdapat sekitar 5.400 hektare lahan tidur yang telah dipetakan dan siap digarap menjadi ladang jagung produktif di berbagai wilayah Kalsel.
Green House, Bioflok, dan Peternakan: Diversifikasi Ketahanan Pangan
Selain jagung, Polda Kalsel juga menjalankan program pendukung ketahanan pangan lainnya, meliputi:
10 green house untuk tanaman hortikultura seperti pakcoy, selada air, seledri, cabai, terong, dan melon
26 kolam bioflok untuk budidaya ikan gabus, serta dukungan pembangunan 40 kolam bioflok di dua pondok pesantren
Kerja sama dengan ULM dan PT Antang Gunung Meratus (AGM) dalam pengembangan peternakan sapi di Pusat Penelitian dan Teknologi Agripeka, Tanah Laut
Sebanyak 200 ekor sapi dikelola untuk mendukung ketersediaan daging, dan ULM menyediakan kebun pendidikan seluas 4.481,6 m² untuk penyediaan pakan dan edukasi mahasiswa.
Hasil dari program ini juga disalurkan kepada mahasiswa ULM yang mengalami kesulitan ekonomi, menunjukkan bahwa program pangan ini tidak hanya soal produksi, tetapi juga peningkatan kesejahteraan dan akses pendidikan.
Rektor ULM, Prof. Ahmad Alim Bachri, menyatakan kekagumannya atas komitmen Kapolda:
"Saya kagum dengan sosok Pak Yudha, beliau benar-benar komitmen mendukung program pangan ini. Totalitas sangat terlihat dari apa yang telah dilakukannya."
Peran Polda dalam Program SPHP: Tekan Harga dan Jaga Daya Beli
Polda Kalsel juga terlibat aktif dalam distribusi beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) milik Perum Bulog.
Langkah ini dilakukan untuk:
- Menekan inflasi
- Menjaga daya beli masyarakat
- Mengendalikan harga beras di pasaran
Satgas Pangan Polda Kalsel menggelar Gerakan Pangan Murah di berbagai lokasi strategis dan pusat keramaian.
Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kalsel, Muhammad Akbar Said, mengapresiasi dukungan dari jajaran kepolisian.
Target distribusi beras SPHP tahun 2025 adalah 25 ribu ton, dan saat ini telah tersalur sekitar 7–10 ribu ton.
Ketahanan Pangan adalah Kedaulatan Bangsa
Program ketahanan dan swasembada pangan yang digerakkan oleh Polda Kalsel merupakan bagian dari kemandirian bangsa untuk mewujudkan kedaulatan pangan nasional.
Namun, seluruh upaya ini hanya akan berhasil bila seluruh pihak—pemerintah, swasta, akademisi, dan masyarakat—bergerak bersama.
- Penulis :
- Aditya Yohan