
Pantau.com - Satgas Antimafia Bola menggeledah kantor Asosiasi Provinsi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (Asprov PSSI) Jawa Timur yang ada di Surabaya, Selasa (15/1/2019).
Pantauan di lokasi, terdapat sejumlah tiga orang petugas, dan beberapa staf Asprov yang berada di dalam kantor yang terletak di Jalan Ketampon, Surabaya tersebut.
Namun, saat dikonfirmasi, salah seorang anggota satgas, kemudian menolak kehadiran awak media yang berniat meliput kegiatan mereka dan hanya membenarkan pihaknya memang tengah melakukan kegiatan operasinya di dalam kantor Asprov.
"Iya benar ada kegiatan satgas," kata salah seorang anggota Satgas Antimafia Bola.
Baca juga: Soroti Masalah Anak Indonesia Gagal Tumbuh, Ini Janji Prabowo Jika Terpilih di Pilpres
Ia menyebut tak ada satupun anggota kepolisian yang berhak menjelaskan apa yang sedang dilakukan tim satgas di dalam kantor tersebut.
"Kami tidak bisa menjelaskan, nanti Pak Argo, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono, yang pusat ya yang menjelaskan," ujarnya.
Ia menyebutkan proses yang dilakukan Satgas Anti Mafia Bola masih tetap terus berjalan di berbagai wilayah, termasuk di Jawa Timur. Ia meminta awak media untuk tak meliput kegiatannya, begitu juga proses pengambilan gambar, yang tak diizinkan pihaknya.
Sementara itu, Ketua Asprov PSSI Jatim Ahmad Riyadh saat dikonfirmasi mengaku baru mendapatkan informasi kantornya didatangi oleh petugas satgas, melalui stafnya.
Dia mengatakan, kedatangan Satgas tersebut memang mencari sejumlah berkas yang dengan kompetisi Piala Suratin, yang digelar dalam kurun waktu tertentu.
Baca juga: AHY: Demokrat Senang Program Pro Rakyat Era SBY Digaungkan Prabowo
"Hanya meminta data dokumen surat Piala Suratin 2009 sampai 2018," ujar Riyadh.
Selain itu, Riyadh yang mengaku dirinya tengah berada di Jakarta untuk sebuah urusan ini, menyebut satgas juga mencari dokumen pertanggungjawaban wasit saat Piala Suratin. Namun kata Riyadh, tak semua dokumen bisa diserahkan PSSI ke Satgas, pasalnya, untuk mencari beberapa berkas tersebut, pihaknya membutuhkan waktu yang lebih lama lagi.
"Dan bagaimana pertanggungjawaban wasit saja. Dan butuh waktu juga jika cari dokumen 2009," kata Riyadh.
Sebelumnya, sejumlah polisi juga mendatangi kantor Asprov PSSI Jawa Timur Kamis, 27 Desember 2018. Kedatangan polisi tersebut, diduga untuk mencari sejumlah dokumen terkait struktur kepengurusan Asprov.
- Penulis :
- Noor Pratiwi