
Pantau - PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mengimpor sekitar 30 ton emas dari Singapura dan Australia untuk memenuhi kebutuhan emas di dalam negeri.
Impor Jadi Pilihan karena Produksi Domestik Terbatas
" Mungkin sekitar 30-an ton," ucap Direktur Utama Antam Achmad Ardianto dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR di Senayan, Jakarta.
Pernyataan itu disampaikan ketika ia ditanya mengenai jumlah emas yang diimpor Antam dari Singapura.
Ardianto menjelaskan impor dilakukan karena kebutuhan masyarakat cukup besar, sementara tambang emas Antam di Pongkor, Jawa Barat, hanya mampu memproduksi 1 ton emas per tahun.
Pada 2024, realisasi penjualan emas Antam mencapai 43 ton dan ditargetkan meningkat menjadi 45 ton pada 2025.
Strategi Pemenuhan Kebutuhan Emas
Untuk memenuhi target penjualan, Antam mengandalkan beberapa sumber, salah satunya emas hasil buyback dari masyarakat.
" Itu (buyback) menjadi sumber bagi kami untuk dicetak dengan versi yang baru, tetapi hanya dapat 2,5 ton dalam setahun. Kita masih kekurangan emas," kata Ardianto.
Langkah lain adalah mengajukan penawaran pembelian emas kepada perusahaan-perusahaan yang melakukan pemurnian emas di Antam.
Namun, penawaran tersebut jarang berhasil karena terkendala pajak dan tidak adanya kewajiban bagi perusahaan tambang untuk menjual emasnya kepada Antam.
" Jadi, tidak ada kewajiban bagi perusahaan tambang yang menambang di Indonesia untuk menjual ke Antam dan B2B (business to business)-nya tidak selalu menguntungkan, maka Antam masuk ke opsi ketiga (impor emas)," ujarnya.
Ardianto memastikan emas yang diimpor Antam berasal dari perusahaan yang terafiliasi dengan London Bullion Market (LBMA) di Singapura maupun Australia, dan dibeli dengan harga pasar.
" Kenapa Antam impor? Karena terpaksa, karena kebutuhan masyarakat besar, sementara sumbernya tidak ada," ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa Antam tidak pernah mengekspor emas ke luar negeri.
" Antam tidak pernah mengekspor emas. Yang mengekspor emas itu adalah perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia," ucapnya menegaskan.
- Penulis :
- Arian Mesa