Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Hadapi Dinamika TKD, Mendagri Tito Tekankan Efisiensi dan Inovasi Daerah dalam RKA 2026

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Hadapi Dinamika TKD, Mendagri Tito Tekankan Efisiensi dan Inovasi Daerah dalam RKA 2026
Foto: (Sumber: Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian pimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Penuntasan TBC di Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Senin (29/9/2025). ANTARA/HO-Kemendagri.)

Pantau - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menegaskan pentingnya efisiensi dan inovasi sebagai strategi utama pemerintah daerah dalam merespons dinamika transfer ke daerah (TKD) agar pembangunan dan pelayanan masyarakat tidak terganggu.

Efisiensi Anggaran dan Penguatan Pengawasan Daerah

Dalam arahannya pada Rapat Konsinyering Rencana Kerja Anggaran (RKA) Tahun 2026 di Kota Bogor, Jawa Barat, Tito menyampaikan perlunya strategi yang konkret dan antisipatif dalam menghadapi perubahan TKD.

"Perlu ada langkah antisipatif dan strategi yang jelas agar dinamika transfer ke daerah tidak mengganggu program pembangunan maupun pelayanan masyarakat," ungkapnya.

Tito meminta jajaran Kementerian Dalam Negeri meningkatkan fungsi pembinaan dan pengawasan terhadap pemerintah daerah agar kebijakan pusat tetap berjalan optimal, meskipun ada pengalihan TKD.

Ia menyebut telah melakukan koordinasi dengan Menteri Keuangan untuk memastikan bahwa pengalihan TKD mempertimbangkan kapasitas fiskal masing-masing daerah.

Dengan demikian, pemerintah daerah diharapkan tetap mampu menjalankan tugas konstitusional, terutama terkait pelayanan dasar kepada masyarakat.

Empat Strategi Pemda: Efisiensi, Pendapatan Baru, Sinergi Program, dan Inovasi

Tito menjelaskan empat langkah penting yang perlu menjadi fokus pemerintah daerah di tengah dinamika fiskal yang terjadi.

Pertama, pemerintah daerah diminta melakukan efisiensi anggaran pada pos-pos non-prioritas seperti perjalanan dinas, rapat, serta pemeliharaan sarana kantor.

Kedua, pemda diimbau menggali potensi pendapatan baru yang tidak membebani masyarakat kecil, seperti pajak alat berat, pajak restoran, dan pajak air tanah.

Selain itu, pemerintah daerah diminta menghidupkan sektor swasta melalui kemudahan berusaha serta meningkatkan efektivitas Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Ketiga, Tito meminta daerah memanfaatkan program prioritas pemerintah pusat yang dilaksanakan di wilayah masing-masing untuk memperkuat pembangunan daerah.

Keempat, daerah harus mendorong lahirnya inovasi dan terobosan kreatif yang sesuai dengan karakteristik dan potensi wilayahnya.

Contoh Kepri dan Harapan Mendagri terhadap Daerah

Sebagai contoh inovasi, Tito menyoroti langkah Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang berhasil membuka ekspor tanaman hortikultura ke Singapura.

Menurutnya, langkah tersebut memberikan dampak nyata terhadap penggerakan ekonomi lokal dan perluasan pasar internasional.

"Daerah harus berani mencari terobosan baru yang sesuai dengan potensi wilayah masing-masing. Dengan begitu, meskipun terjadi dinamika TKD, roda pembangunan tetap berjalan dan kesejahteraan masyarakat dapat meningkat," ujarnya.

Forum konsinyering ini diselenggarakan untuk menjamin penyusunan RKA Kemendagri Tahun 2026 berlangsung secara menyeluruh dan selaras dengan kebijakan pemerintah pusat.

Setiap unit kerja diberi ruang untuk memaparkan capaian dan kebutuhan, kemudian dilakukan pendalaman oleh Mendagri guna memastikan keselarasan kebijakan secara nasional.

Penulis :
Aditya Yohan
Editor :
Tria Dianti