
Pantau - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menjelaskan alasan masih sering terjadinya kebakaran meski program "satu RT satu alat pemadam api ringan (APAR)" sudah dijalankan di Jakarta.
Faktor Penyebab Kebakaran
Pramono menyampaikan bahwa kondisi di lapangan menjadi penyebab utama kebakaran sulit dicegah.
Salah satu contohnya adalah kebakaran di Tamansari, Jakarta Barat, yang dipicu kepadatan penduduk dan hembusan angin kencang.
"Masih berjalan. Hanya memang dalam kondisi seperti ini, apalagi yang kebakar kebanyakan plastik, sampah, dan sebagainya, pasti nggak terkejar. Apalagi dengan kepadatan dan kemarin saya mendapatkan laporan dari Kepala Dinas Damkar, apinya itu cepat sekali karena angin," ungkap Pramono.
Usulan DPRD dan Program Pemerintah
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah menegaskan bahwa program "satu RT satu APAR" harus tetap dijalankan sebagai langkah antisipasi.
Ia juga menyarankan agar pemerintah menyediakan hydrant di kawasan padat penduduk.
Namun, menurut Ima, pemasangan hydrant tidak bisa dilakukan sembarangan karena perlu dipastikan lebih dulu ketersediaan sumber air di lokasi.
"Memang harus dicek terlebih dahulu, kira-kira cocoknya hydrant atau APAR," ujarnya.
Sebelumnya, Pramono telah menandatangani Peraturan Gubernur (Pergub) mengenai program "satu RT satu APAR" untuk mengantisipasi kebakaran di Jakarta.
Targetnya, setiap RT di Jakarta sudah memiliki APAR pada bulan Agustus 2025.
Namun, hingga kini Pramono belum merinci jumlah RT yang sudah memiliki APAR.
- Penulis :
- Aditya Yohan