
Pantau.com - Polisi telah menangkap AJ, DL dan CP yang merupakan anggota peredaran narkoba jaringan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas). Selain itu, kelompok itu juga diketahui menggunakan sekolah sebagai tempat penyimpanan.
Berdasarkan keterangan polisi, terungkapnya jaringan itu lantaran tingkah laku dari AJ. Sebab sebelum ditangkap pria yang berperan sebagai kurir itu terpantau menunjukan sikap yang aneh.
Baca juga: Peredaran Narkoba Jaringan Lapas Terungkap, 500 butir Ekstasi Disita
Kala itu, tepat pada Jumat, 11 Januari 2019, polisi yang tengah berpatroli melihat sosok AJ tengah berada di kawasan Kembangan. Namun, AJ kali itu menarik perhatian polisi lantaran menujuk-nunjuk ke arah tong sampah sembari menghubungi seseorang.
Tingkah laku itulah yang membuat polisi semakin curiga. Terlebih, saat didekati sosok pemuda itu langsung mencoba melarikan diri. Sehingga, anggota polisi langsung menangkap dan menggeledahnya.
"Kami geledah dan menemukan plastik klip bekas sabu-sabu. Kemudian kita bahwa untuk diperiksa," ucap Kapolsek Kembangan, Kompol Joko Handoko di Polres Metro Jakarta Barat, Selasa (15/1/2019).
Dari pemeriksaan itulah, polisi kembali mendapatkan informasi bahwa AJ hanya mengantarkan pesanan sabu-sabu. Tak hanya itu, dari pengakuannya penyidik juga mengetahui bahwa masih ada serbuk putih yang disimpan di tempat rekannya yakni DL dan CP.
Yang mengagetkan, tempat penyimpanan yang juga merupakan tempat tinggal dari CP dan DL merupakan sebuah kamar yang berada di lingkungan sekolah. Sehingga dengan informasi itu, polisi segera meluncur ke lokasi untuk menangkap dua tersangka lainnya.
"Kami tangkap dua tersangka lainnya di sebuah kamar yang berada di lingkungan sekolah. Dari lokasi penangkapan juga kita temukan barang bukti berupa sabu-sabu seberat 355,56 gram dan ribuan obat-obatan terlarang," papar Joko Handoko.
Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Kembangan Iptu Dimitri Mahendra mengatakan dengan temuan itu, pihaknya masih mengembangkan kasus tersebut lantaran kedua jenis narkoba itu berasal dari dua bandar yang berbeda.
Baca juga: Janda 39 Tahun Ajak Dua Keponakan di Bawah Umur Edarkan Sabu
"Jadi ada dua bandar, satu yang memasok sabu-sabu dan satu memasok psikotropika (obat-obatan). Keduanya kita buru," kata Dimitri.
- Penulis :
- Sigit Rilo Pambudi