Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Bulog Bali Serap Gabah Petani Lokal hingga Akhir Tahun untuk Perkuat Ketahanan Pangan

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Bulog Bali Serap Gabah Petani Lokal hingga Akhir Tahun untuk Perkuat Ketahanan Pangan
Foto: Bulog Bali saat mulai serap gabah kering panen petani lokal memasuki musim panen di Denpasar, Kamis 2/10/2025 (sumber: Bulog)

Pantau - Perum Bulog Kantor Wilayah Bali memanfaatkan musim panen akhir tahun atau musim panen rendeng untuk menyerap gabah petani lokal.

Pemimpin Wilayah Perum Bulog Bali Muhamad Anwar di Denpasar, Kamis, menyampaikan, "Kebijakan penyerapan gabah kering panen (GKP) akan berlangsung selama musim panen padi tahun ini hingga akhir tahun."

Hingga akhir September 2025, Bulog Bali telah menyerap 571 ton gabah petani lokal.

Pemerintah menargetkan pembelian minimal 1.024 ton gabah atau beras dari petani setempat, sehingga masih ada kekurangan 453 ton yang akan dipenuhi dengan memanfaatkan musim panen.

Gabah kering panen paling banyak diserap dari petani di Tabanan sebanyak 200 ton, sedangkan paling sedikit dari Karangasem hanya 2 ton.

Untuk sisa bulan di tahun ini, jumlah penyerapan belum bisa dipastikan karena musim panen biasanya tidak terjadi serentak.

Harga Sesuai HPP dan Mekanisme Pembayaran

Muhamad Anwar menjelaskan Bulog Bali melaksanakan penyerapan gabah petani dengan harga sesuai HPP yaitu Rp6.500 per kilogram.

Harga tersebut berlaku untuk gabah kering panen dengan posisi siap angkut di pinggir jalan.

Petani diminta berkoordinasi dengan koordinator masing-masing agar gabah segera bisa diambil.

Bulog Bali memastikan pembayaran dilakukan langsung di tempat sehingga petani bisa segera menikmati hasil pertaniannya.

"Salah satu poin utama yang menjadikan kebijakan ini sangat membantu petani adalah mekanisme pembayarannya, harga sesuai HPP untuk gabah kering siap angkut dan pembayaran tunai di tempat," ujar Muhamad Anwar.

Mekanisme tersebut menghilangkan kekhawatiran petani akan penundaan pembayaran.

Proses juga lebih mudah karena petani tidak perlu membawa gabah ke gudang.

"Ini adalah upaya kami untuk memperkuat ketahanan pangan di Bali khususnya, kami juga mengimbau seluruh petani di Bali untuk memanfaatkan kesempatan ini, penyerapan ini berlaku untuk seluruh sentra produksi padi di kabupaten/kota se-Provinsi Bali," ungkap Muhamad Anwar.

Penulis :
Shila Glorya